”Kami tetap siap bermitra dengan pemerintah untuk kegiatan kemanusiaan,” pungkasnya.
Murianews, Kudus – Sekretaris Palang Merah Indonesia atau PMI Kudus, Imam Santosa, mengungkapkan harapannya agar polemik hasil Musyawarah Nasional (Munas) ke-22 PMI tidak berlarut-larut.
Ia menegaskan jika organisasi kemanusiaan ini sebaiknya dijauhkan dari kepentingan politik. Menurut Imam, kisruh seperti ini baru pertama kali terjadi di PMI. Ia berharap masalah terkait Ketua PMI terpilih periode 2024-2029 dapat segera diatasi demi kebaikan organisasi.
”Kalau tidak terselesaikan, tentunya ini tidak baik untuk organisasi PMI,” ujarnya, Rabu (11/12/2024).
Imam juga menyoroti keberadaan sejumlah pengurus PMI pusat yang memiliki latar belakang politik. Meski begitu, ia menekankan bahwa PMI seharusnya tetap berpegang pada prinsip utamanya di bidang kemanusiaan.
”Kepengurusan PMI pusat memang banyak diisi politisi, tetapi saya pribadi berharap PMI kembali ke marwahnya sebagai organisasi kemanusiaan,” lanjutnya.
Meski mengaku tidak menentang dunia politik, Imam menyatakan pentingnya menjaga PMI agar tidak terseret dalam dinamika politik praktis.
PMI Kudus juga tidak mengetahui secara rinci apa yang membuat organisasi ini menarik untuk diperebutkan. Namun, Imam menduga ada kemungkinan kepentingan politik atau kampanye terselubung di balik kisruh tersebut.
”Mungkin saja ini jadi ajang kampanye terselubung. Kami berharap PMI tetap berjalan di jalur kemanusiaan,” tuturnya.
Komitmen PMI Kudus...
Imam menambahkan, PMI Kudus tetap berkomitmen untuk bermitra dengan pemerintah dalam menjalankan berbagai kegiatan kemanusiaan demi melayani masyarakat yang membutuhkan.
”Kami tetap siap bermitra dengan pemerintah untuk kegiatan kemanusiaan,” pungkasnya.
Editor: Cholis Anwar
