Anggun menegaskan, pihaknya masih berada pada tahap survei lokasi dan belum dapat memberikan rincian lebih lanjut terkait pelaksanaan program ini.
”Untuk teknis pelaksanaan, jumlah sasaran, dan waktu implementasi, semua akan ditentukan oleh Badan Gizi Nasional. Kami hanya bertugas mencari lokasi dapur gizi yang layak,” jelasnya.
Murianews, Kudus – Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus melakukan survei lokasi dapur gizi untuk mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (6/1/2025).
Rencananya, beberapa sekolah dasar (SD) akan dijadikan dapur untuk program makan bergizi gratis tersebut.
Sekolah yang menjadi objek survei meliputi SD 3 Gribig, SDN 5 Besito, SD 3 Cendono, SDN 1 Karangbener, dan beberapa sekolah lain yang telah melalui proses regrouping.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho menjelaskan, hasil survei tersebut akan dilaporkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus dan Badan Gizi Nasional untuk evaluasi lebih lanjut.
”Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rapat bersama Sekda Kudus, Kodim Kudus, dan Disdikpora Kudus beberapa waktu lalu. Hari ini kami melaksanakan survei di beberapa sekolah yang telah diusulkan,” ujar Anggun.
Anggun menjelaskan, Badan Gizi Nasional memiliki standar tertentu untuk dapur gizi, termasuk ukuran minimal 800 meter persegi dengan dimensi 40 meter x 20 meter.
Selain itu, lokasi dapur gizi juga harus memiliki akses yang memadai untuk kendaraan roda empat guna mendukung distribusi makanan.
”Hasil survei ini akan kami usulkan ke Badan Gizi Nasional untuk dievaluasi. Mereka yang akan menentukan apakah lokasi tersebut memenuhi syarat atau tidak,” tambahnya.
Sara berbagai kelompok...
Program MBG nantinya akan menyasar berbagai kelompok masyarakat, termasuk siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, ibu hamil, dan balita. Satu dapur gizi diperkirakan mampu menyuplai makanan bergizi untuk 3.000 hingga 5.000 sasaran.
Anggun menegaskan, pihaknya masih berada pada tahap survei lokasi dan belum dapat memberikan rincian lebih lanjut terkait pelaksanaan program ini.
”Untuk teknis pelaksanaan, jumlah sasaran, dan waktu implementasi, semua akan ditentukan oleh Badan Gizi Nasional. Kami hanya bertugas mencari lokasi dapur gizi yang layak,” jelasnya.
Editor: Cholis Anwar