Namun, hingga saat ini pihaknya baru mendapatkan satu lokasi representatif yang nantinya digunakan sebagai dapur gizi. Sisanya, pihak dinas masih melakukan pencarian dan pengecekan lokasi.
Ia menjelaskan, satu dapur gizi di Kecamatan Mejobo itu nantinya akan mengcover tiga ribu hingga lima ribu sasaran. Sasarannya tentu berada di sekirar dapur gizi.
Ia menambahkan, setidaknya membutuhkan 88 dapur gizi untuk dapat menyasar PAUD, TK, SD, SMP, SMA, ibu hamil dan balita se-Kabupaten Kudus. Artinya di sembilan kecamatan di Kota Kretek membutuhkan sekitar delapan hingga sembilan dapur gizi.
”Kalau melihat sasaran pelayanannya ada sekitar tiga sampa lima ribu per dapur gizi, maka paling tidak butuh delapan dapur gizi di tiap-tiap kecamatan. Saat ini kami baru menemukan satu dapur gizi,” terangnya.
Ia menambahkan, perihal besaran porsi untuk tiap-tiap anak, pihaknya belum mengetahui. Saat ini pihaknya sebatas diminta oleh Badan Gizi Nasional untuk menyurvei lokasi untuk dapur gizi.
”Terkait anggaran per porsi untuk penerima MBG ini kami belum tahu. Tugas kami sebatas menyiapkan dapur gizi. Terkait teknis pelaksanaan dari Badan Gizi Nasional,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Jawa Tengah, Anggun Nugroho menyampaikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kudus yang rencananya digelar 13 Januari 2025 mendatang membutuhkan 88 dapur gizi.
Namun, hingga saat ini pihaknya baru mendapatkan satu lokasi representatif yang nantinya digunakan sebagai dapur gizi. Sisanya, pihak dinas masih melakukan pencarian dan pengecekan lokasi.
”Kami baru mendapatkan satu lokasi yang representatif untuk dapur gizi program MBG. Satu titik dapur gizi itu ada di Kecamatan Mejobo,” katanya, Senin (6/2/2024).
Ia menjelaskan, satu dapur gizi di Kecamatan Mejobo itu nantinya akan mengcover tiga ribu hingga lima ribu sasaran. Sasarannya tentu berada di sekirar dapur gizi.
”Sasarannya meliputi siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, ibu hamil dan balita,” sambungnya.
Ia menambahkan, setidaknya membutuhkan 88 dapur gizi untuk dapat menyasar PAUD, TK, SD, SMP, SMA, ibu hamil dan balita se-Kabupaten Kudus. Artinya di sembilan kecamatan di Kota Kretek membutuhkan sekitar delapan hingga sembilan dapur gizi.
”Kalau melihat sasaran pelayanannya ada sekitar tiga sampa lima ribu per dapur gizi, maka paling tidak butuh delapan dapur gizi di tiap-tiap kecamatan. Saat ini kami baru menemukan satu dapur gizi,” terangnya.
Ia menambahkan, perihal besaran porsi untuk tiap-tiap anak, pihaknya belum mengetahui. Saat ini pihaknya sebatas diminta oleh Badan Gizi Nasional untuk menyurvei lokasi untuk dapur gizi.
”Terkait anggaran per porsi untuk penerima MBG ini kami belum tahu. Tugas kami sebatas menyiapkan dapur gizi. Terkait teknis pelaksanaan dari Badan Gizi Nasional,” imbuhnya.
Pasiter Kodim Kudus...
Sementara itu, Pasiter Kodim 0722/Kudus, Kapten Ibnu Latifur Rahman mengatakan, satu dapur gizi di Kecamatan Mejobo tersebut sudah representatif. Menurutnya, dapur gizi di Kecamatan Mejobo tersebut mampu melayani sasaran di sekitar kawasan Kecamatan Mejobo.
”Kami melihatnya sudah representatif dan nantinya siap untuk melayani sasaran program MBG pada tanggal 13 Januari nanti,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan untuk memilih dapur gizi tidak boleh asal-asalan. Sebab ada standar ketentuan dari Badan Gizi Nasional. Yakni minimal harus berukuran 40 meter x 20 meter sehingga luasannya paling tidak 800 meter. Selain itu juga memiliki akses roda empat untuk dropping makanan bergizi.
”Kami jiga masih memetakan dapur gizinya. Karena harus ada manajerial dapur dalam hal ini kepala dapur, ada ahli gizinya dan ada akuntannya juga,” imbuhnya.
Diketahui, pada pekan lalu pihak Setda Kudus, Kodim 0722 Kudus dan Disdikpora Kudus telah melakukan rapat koordinasi terkait Makan Bergizi Gratis. Rapat tersebut dilakukan dilakukan untuk menindaklanjuti perintah Badan Gizi Nasional untuk melaksanakan program MBG.
Pada hari ini, Disdikpora Kudus, Jawa Tengah melakukan survei lokasi dapur gizi yang nantinya digunakan untuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kegiatan survei tersebut dilakukan pada Senin (6/1/2025) di berbagai sekolah yang nantinya direncanakan sebagai dapur gizi.
Pada hari ini, Disdikpora Kudus melaksanakan survei di SD 3 Gribig, SDN 5 Besito, SD 3 Cendono, SDN 1 Karangbener dan lainnya. Hasil survei tersebut nantinya akan disampaikan ke Pemkab Kudus dan Badan Gizi Nasional.
Editor: Supriyadi