Selasa, 11 Februari 2025

Murianews, Kudus – Usulan penggunaan dana zakat untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG)  mendapat reaksi dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama atau PCNU Kudus.

Wakil Ketua PCNU Kudus, Jawa Tengah, Kisbiyanto berpendapat penggunaan dana zakat untuk program MBG perlu dilihat terlebih dahulu penerapannya agar tidak salah bertindak. 

Apalagi, di era sekarang ini banyak lembaga filantropi Islam yang bergerak di bidang keagamaan.

Lembaga tersebut berusaha mengumpulkan dana untuk kegiatan zakat infaq dan sedekah (ZIS) serta wakaf. Pihak yang mengumpulkan dana itu di antaranya Baznas, Lazisnu, Lazismu dan lainnya. 

”Khusus untuk zakat penyalurannya harus ke salah satu dari delapan sasaran yang berhak menerima,” katanya, Kamis (16/1/2025).

Delapan orang yang berhak menerima zakat yakni fakir, miskin, amil, mualaf, riqob, ghorim, fi sabilillah dan ibnu sabil. Selain sasaran tersebut menurutnya tidak boleh diberi zakat. 

”Nah kemudian bagaimana kalau dana zakat digunakan untuk MBG? Tentu dilihat dulu kasusnya. Kalau dana zakat digunakan untuk MBG dengan sasaran panti asuhan yang isinya fakir miskin semua maka peruntukannya tepat,” sambungnya. 

Akan tetapi menurut Kisbiyanto kalau sasaran MBGnya merupakan sekolah yang siswanya mampu menurutnya penggunaan dana zakat untuk program MBG tidaklah tepat. Maka perlu dicermati terlebih dahulu kasusnya. 

Tidak Tepat... %NEW_PAGE_

”Kalau sasarannya sekolah yang siswanya berangkat sekolah diantar orangtua naik mobil, tentunya penggunaan dana zakat untuk program MBG tidaklah tepat,” terangnya. 

Oleh sebab itu, menurutnya perlu dilihat terlebih dahulu sasaran program MBG tersebut. Sebab, menurutnya penggunaan dana zakat memang diprioritaskan untuk delapan sasaran. 

”Dilihat aturan mainnya dulu karena untuk dana zakat sasarannya sudah ditetapkan kepada delapan orang yang berhak menerima zakat,” imbuhnya. 

Diketahui, program MBG telah berjalan di Kabupaten Kudus pada 13 Januari 2025. Suplai menu MBG dilakukan oleh dapur gizi yang ditempatkan di Ponpes Nashrul Ummah dengan sasaran 3.263 di 17 sekolah di sekitar kawasan ponpes. Menu tersebut senilai Rp 10 ribu per porsinya. 

Editor: Supriyadi

Komentar

Terpopuler