”Saya sependapat dengan surat edaran,” ucapnya.
Menurutnya, siswa tetap perlu melaksanakan kegiatan belajar meski libur Ramadan. Dengan begitu siswa tidak akan ketinggalan pelajaran.
”Hal terpenting siswa harus ada waktu ke sekolah juga, jangan full libur,” imbuhnya.
Dia menambahkan, siswa-siswi sebaiknya memang tidak libur full selama sebulan. Hal itu agar siswa tetap mendapatkan pembelajaran di sekolah.
”Kalau libur sebulan nanti anak-anak pasti hanya menghabiskan waktu untuk bermain saja. Tentunya kami menyambut baik kabar dari surat edaran tersebut,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Libur sekolah saat Ramadan batal sebulan penuh. Sejumlah kepala sekolah semringah dan menyambut baik kabar itu.
Diketahui, mulanya mencuat wacana libur sekolah saat Ramadan berlangsung selama sebulan penuh.
Namun, Selasa (21/1/2025), Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengumumkan Surat Edaran Bersama (SEB) tiga menteri terkait pembelajaran selama Ramadan.
Dalam SEB itu, libur sekolah saat Ramadan hanya berlangsung mulai 27 Februari 2025-5 Maret 2025. Saat itu, para siswa diminta belajar secara mandiri di rumah.
Di antara yang menyambut baik keputusan itu yakni, Kepala SD 1 Barongan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rizky Oktavian.
Menurutnya, ketika siswa diliburkan sebulan penuh saat Ramadan justru memberikan dampak yang tak baik. Mereka justru banyak menghabiskan waktu dengan bermain.
”Kalau full libur anak-anak malah di luar pengawasan. Waktunya hanya dihabiskan untuk bermain saja. Makanya kami setuju adanya edaran tersebut yang membagi waktu belajar di rumah dan di sekolah selama Ramadan,” katanya, Rabu (22/1/2025).
Pihaknya pun siap melaksanakan sebagaimana yang diatur dalam SEB itu. Termasuk, kegiatan keagamaan di sekolah selama Ramadan.
”Seperti yang disampaikan pak menteri kami akan melaksanakan kegiatan keagamaan di sekolah selama Ramadan. Apalagi kegiatan keagamaan itu kan masuk ke tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat,” sambungnya.
Siswa Tetap Perlu Belajar
Hal senada diungkapkan Kepala SD 2 sambung, Darmo Winoto. Ia sependapat dengan SEB tersebut yang tak menginstruksikan siswa libur sebulan penuh selama Ramadan.
”Saya sependapat dengan surat edaran,” ucapnya.
Menurutnya, siswa tetap perlu melaksanakan kegiatan belajar meski libur Ramadan. Dengan begitu siswa tidak akan ketinggalan pelajaran.
”Hal terpenting siswa harus ada waktu ke sekolah juga, jangan full libur,” imbuhnya.
Dia menambahkan, siswa-siswi sebaiknya memang tidak libur full selama sebulan. Hal itu agar siswa tetap mendapatkan pembelajaran di sekolah.
”Kalau libur sebulan nanti anak-anak pasti hanya menghabiskan waktu untuk bermain saja. Tentunya kami menyambut baik kabar dari surat edaran tersebut,” imbuhnya.
Editor: Zulkifli Fahmi
