Sepanjang jalan di kawasan Masjid Al Wustho terdapat pedagang kaki lima (PKL) yang menjual jajanan ringan. Mas Kribo langsung tancap gas membeli 13 makanan untuk berbuka puasa.
Sebanyak 13 jajanan itu yakni bubur biji salak gula aren, bubur biji salak ubi ungu, jelly ball milk, putu bumbung, kurma, dan rujak. Selain itu, mas Kribo juga memborong sate keong, sate usus, tahu bakso, tahu mercon ayam, tahu mercon ayam sayur, cireng, dan es pisang hijau.
Harga makanan tersebut juga terjangkau. Karena hanya berkisar dari Rp 2 ribu hingga Rp 10 ribu. Usai berkeliling, mas Kribo kemudian langsung mencari lokasi untuk menyantap belasan makanan tersebut. Terlebih azan maghrib telah berkumandang.
”Makanan yang saya beli ini murah meriah. Bisa didapatkan di sekitar Masjid Al Wustho ads banyak makanan yang dijual,” katanya, Kamis (13/3/2025).
Ia mencoba hidangan es pisang ijo sebagai pembuka. Menurutnya, es tersebut segar dan manis.
”Ini cocok untuk diminum setelah seharian berpuasa. Esnya bikin segar,” sambungnya.
Murianews, Kudus – Beragam makanan takjil untuk berbuka puasa tersedia di Kampung Ramadan Al Wustho, Desa Piji, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Host program kuliner Sakjose, Adi Kribo mencicipi belasan takjil dengan harga terjangkau.
Sepanjang jalan di kawasan Masjid Al Wustho terdapat pedagang kaki lima (PKL) yang menjual jajanan ringan. Mas Kribo langsung tancap gas membeli 13 makanan untuk berbuka puasa.
Sebanyak 13 jajanan itu yakni bubur biji salak gula aren, bubur biji salak ubi ungu, jelly ball milk, putu bumbung, kurma, dan rujak. Selain itu, mas Kribo juga memborong sate keong, sate usus, tahu bakso, tahu mercon ayam, tahu mercon ayam sayur, cireng, dan es pisang hijau.
Mas Kribo menjelaskan di sepanjang kawasan Kampung Ramadan Al Wustho yang berada di RW 6 itu terdapat beragam jajanan. Baik jajanan manis maupun jajanan yang asin. Pengunjung bisa memilih beragam varian, baik makanan maupun minuman.
Harga makanan tersebut juga terjangkau. Karena hanya berkisar dari Rp 2 ribu hingga Rp 10 ribu. Usai berkeliling, mas Kribo kemudian langsung mencari lokasi untuk menyantap belasan makanan tersebut. Terlebih azan maghrib telah berkumandang.
”Makanan yang saya beli ini murah meriah. Bisa didapatkan di sekitar Masjid Al Wustho ads banyak makanan yang dijual,” katanya, Kamis (13/3/2025).
Ia mencoba hidangan es pisang ijo sebagai pembuka. Menurutnya, es tersebut segar dan manis.
”Ini cocok untuk diminum setelah seharian berpuasa. Esnya bikin segar,” sambungnya.
Ada Sate Keong...
Mas Adi langsung menyantap sate keong yang harganya juga ramah di kantong yakni seharga Rp 5 ribu. Rasanya dominan manis dan pedas.
”Rasa satenya enak dan empuk. Ada rasa pedasnya dan juga manis-manisnya,” terangnya.
Satu demi satu makanan yang dibeli disantap oleh mas Kribo. Tidak terkecuali kuliner putu bumbung yang melegenda juga disantap.
”Jajanan melegenda putu bumbung juga tersedia di sini. Bisa dimakan sambil mengingat masa kecil,” ujarnya.
Ia menyarankan masyarakat Kudus untuk datang bersama keluarga ke Kampung Ramadan Al Wustho. Tujuannya agar lebih ramai dan meriah.
”Di sini cocok untuk disambangi bersama keluarga. Di Masjid Al Wustho juga disediakan menu makanan buka bersama untuk masyarakat,” terangnya.
Diketahui, Kampung Ramadan Al Wustho, Desa Piji menyediakan beragam jajanan untuk berbuka puasa. Kampung Ramadan Al Wustho masih bisa ditemui hingga 25 Maret 2025.
Editor: Anggara Jiwandhana