Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Para penyedia jasa penukaran uang di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kini tengah menghadapi kesulitan. Prosedur penukaran uang yang rumit melalui sistem online di situs web Bank Indonesia (BI) menjadi penyebab utama keluhan mereka.

Suwarno, salah seorang pelaku jasa penukaran uang, mengungkapkan bahwa mendapatkan uang pecahan kini sangat sulit. Ia mengalami kendala dalam menukarkan uang di Bank Indonesia.

”Sekarang sulit sekali menukar uang, sangat dibatasi. Biasanya, beberapa bank melayani penukaran. Namun, tahun ini harus mendaftar secara online melalui situs web Bank Indonesia. Ketika mendaftar, ternyata pecahan uangnya sudah habis,” ujarnya pada Senin (17/3/2025).

Akibat kesulitan memperoleh pecahan uang, Suwarno terpaksa mencari pasokan dari pengepul. Namun, harga jasa yang dikenakan pengepul sudah mencapai 10 persen.

”Saya mengambil dari pengepul, biaya jasanya sudah cukup tinggi, 10 persen. Kemudian, saya menjualnya kepada masyarakat dengan biaya jasa 15 persen,” lanjutnya.

Kenaikan biaya jasa ini berdampak pada penurunan jumlah pelanggan. "Semakin tinggi biaya jasanya, semakin sedikit pelanggan yang berminat menukar uang," jelasnya.

Menurut Suwarno, minat pelanggan untuk menukar uang tahun ini tidak seramai tahun sebelumnya. Banyak pelanggan yang akhirnya mundur karena biaya jasa yang terlalu mahal.

”Kami kesulitan menjual karena banyak konsumen yang mengeluh mahal,” katanya.

Sepi Pembeli...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler