Rabu, 19 November 2025

Sejak Sabtu pekan lalu, Suwarno mengaku hanya memperoleh pendapatan kotor sebesar Rp 3 juta dari jasa penukaran uang. Padahal, pada tahun sebelumnya, ia bisa meraup pendapatan antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.

”Sekarang, mencari pendapatan Rp 6 juta hingga Rp 8 juta saja sulit,” terangnya.

Ia menyediakan berbagai pecahan uang, seperti Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, dan Rp 20 ribu. ”Saya hanya punya pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, dan Rp 20 ribu. Untuk pecahan Rp 10 ribu, sulit dicari,”" tambahnya.

Kesulitan serupa juga dialami oleh Aldino Ganda Brilian, penyedia jasa penukaran uang lainnya. Ia bahkan harus mencari uang baru hingga ke Demak dan Semarang.

”Saya mengambil dari orang di daerah Demak, biaya jasanya saja sudah 13 persen. Kemudian, saya menjualnya kepada masyarakat dengan biaya jasa 18 persen,” ungkapnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler