”Di lokasi ini ada rumah warga yang belum dibenahi dan proses pembenahan,” terangnya.
Ia menambahkan, pihaknya membutuhkan 3 ribu hingga 4 ribu genteng untuk membenahi atap bangunan rumah warga. Saat ini proses pembenahan masih berlangsung.
”Kami membutuhkan tiga ribu sampai empat ribu genteng guna perbaikan rumah warga,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Musibah angin puting beliung menerjang dua desa, Desa Jurang dan Desa Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Sebanyak 34 rumah rusak akibat bencana itu.
Kasi Kedaruratan BPBD Kudus, Ahmad Munaji mengatakan, peristiwa angin puting beliung terjadi, Selasa (25/3/2025) dini hari.
Angin puting beliung itu menerjang Dukuh Lemah Sawat RT 5-6 RW 5 Desa Jurang dan Dukuh Ngemplak Wetan RT 2 RW 8, Desa Gondosari.
”Kejadian disebabkan adanya cuaca ekstrem disertai angin puting beliung sejak dini hari. Ditambah lagi kawasan tersebut memang berada di sekitaran lereng bukit,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/3/2025).
Peristiwa itu membuat 34 rumah warga mengalami kerusakan pada bagian atap. Tak hanya itu, sejumlah pohon tumbang di beberapa titik.
Akibat kejadian itu, terdapat kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 75 juta. Kerugian mencakup kerusakan pada bangunan atap gudang, teras rumah warga, dan dinding rumah warga.
”Korban angin puting beliung di RT 6, RW 5 Desa Jurang ada 20 rumah warga terdampak yang saat ini masih dalam proses pembenahan,” sambungnya.
Sementara itu, korban puting beliung ada di RT 5, RW 5 terdapat lima rumah warga yang mengalami kerusakan.
Kerusakan di Gondosari...
Sedangkan di Dukuh Ngemplak Wetan RT 02, RW 08 Desa Gondosari, Kecamatan Gebog, Kudus terdapat sembilan rumah warga yang mengalami kerusakan.
”Di lokasi ini ada rumah warga yang belum dibenahi dan proses pembenahan,” terangnya.
Ia menambahkan, pihaknya membutuhkan 3 ribu hingga 4 ribu genteng untuk membenahi atap bangunan rumah warga. Saat ini proses pembenahan masih berlangsung.
”Kami membutuhkan tiga ribu sampai empat ribu genteng guna perbaikan rumah warga,” imbuhnya.
Editor: Zulkifli Fahmi
