Selain penggunaan skala rumah tangga, kegiatan usaha seperti warung maupun restoran juga turut menyumbang kenaikan penggunaan listrik.
”Penggunaan listrik di tempat usaha seperti warung dan restoran juga menyumbang peningkatan penggunaan listrik selama Ramadan,” imbuhnya.
Namun, meski demikian, pihaknya memastikan saat lebaran Idulfitri distribusi listrik masih aman. Sebab, masih ada kapasitas daya mampu yang masih bisa digunakan.
”Kapasitas daya mampu kami 330 MVA. Masih mampu untuk mengkover kebutuhan kelistrikan selama Idulfitri,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kudus mencatatkan adanya kenaikan penggunaan listrik selama Ramadan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Kenaikannya bahkan mencapai sekitar 50 persen dari pemakaian normalnya, di mana biasanya pemakaian listri hanya 160 Megavolt-ampere (MVA) menjadi 198 MVA.
”Kenaikan yang terjadi sekitar 50 persen. Biasanya penggunaan saat tidak Ramadan sekitar 160 MVA. Saat Ramadan ini naik menjadi 198 MVA,” jelas Manajer PLN ULP Kudus Kota Rahmat Taupik, Sabtu (29/3/2025).
Ia mengatakan, dampak dari kenaikan penggunaan listrik itu membuat nilai tegangan turun, di sekitaran 215 volt sampai 218 volt dari biasanya 220 volt.
Tak hanya itu, kenaikan penggunaan listrik itu juga membuat beban trafo distribusi meningkat. Kondisi ini bisa membuat trafo overload.
Menurutnya, ada beberapa penyebab peningkatan listrik saat Ramadan. Salah satunya banyaknya aktivitas yang dilakukan masyarakat di malam hari.
”Masyarakat cenderung lebih aktif di malam hari, baik untuk beribadah seperti salat tarawih dan tadarus. Selain itu ada penggunaan lain seperti lampu, kipas angin dan AC,” Katanya, Sabtu (29/3/2025).
Penggunaan listrik saat waktu sahur juga mempengaruhi peningkatan penggunaan listrik. Saat sahur masyarakat menggunakan peralatan listrik seperti penanak nasi dan lainnya.
Listrik Aman saat Lebaran...
Tak hanya itu, penggunaan perangkat elektronik lainnya seperti televisi dan kulkas, serta kipas maupun AC juga mempengaruhi peningkatan penggunaan listrik.
Selain penggunaan skala rumah tangga, kegiatan usaha seperti warung maupun restoran juga turut menyumbang kenaikan penggunaan listrik.
”Penggunaan listrik di tempat usaha seperti warung dan restoran juga menyumbang peningkatan penggunaan listrik selama Ramadan,” imbuhnya.
Namun, meski demikian, pihaknya memastikan saat lebaran Idulfitri distribusi listrik masih aman. Sebab, masih ada kapasitas daya mampu yang masih bisa digunakan.
”Kapasitas daya mampu kami 330 MVA. Masih mampu untuk mengkover kebutuhan kelistrikan selama Idulfitri,” imbuhnya.
Editor: Zulkifli Fahmi