”Eks sekolahnya nanti bisa dimanfaatkan oleh desa untuk hibah. Silakan diajukan,” sambungnya.
Ia menyampaikan, setiap bulannya ada 30 guru di Kabupaten Kudus sudah tercatat pensiun. Secara hitungan ada ratusan guru yang memasuki masa pensiun setiap tahun
Murianews, Kudus – Bupati Kudus Samani Intakoris mempersilakan regrouping sekolah dijalankan. Langkah itu dilakukan agar proses pembelajaran lebih efektif.
Samani menyampaikan ada puluhan sekolah di Kabupaten Kudus yang perlu di-regrouping. Ia menilai situasi di lapangan memang perlu untuk dilakukan regrouping atau penggabungan sekolah. Utamanya sekolah jenjang SD.
”Situasi yang ada saat ini memang perlu dilakukan regrouping. Kalau sekolah tersebut muridnya sedikit silakan di-regrouping saja,” katanya, Rabu (9/4/2025) malam.
Samani menyampaikan setelah dilakukan regrouping, maka eks sekolah tersebut bisa dimanfaatkan oleh pihak desa melalui mekanisme hibah.
”Eks sekolahnya nanti bisa dimanfaatkan oleh desa untuk hibah. Silakan diajukan,” sambungnya.
Samani menyampaikan regrouping dapat menjadi solusi untuk menangani sekolah yang minim siswa. Selain itu adanya regrouping dapat menangani permasalahan kekurangan guru.
”Tetapi rencana regrouping ini harus disusun dengan matang agar tidak menimbulkan masalah baru,” terangnya.
Ia menyampaikan, setiap bulannya ada 30 guru di Kabupaten Kudus sudah tercatat pensiun. Secara hitungan ada ratusan guru yang memasuki masa pensiun setiap tahun
Pemerataan Guru...
”Dengan adanya regrouping permasalahan semacam ini dapat diterapkan,” ujarnya.
Di lain sisi, regrouping dapat memberikan kemanfaatan dalam hal pemerataan guru. Sehingga ke depannya tidak ada lagi sekolah yang kekurangan guru.
”Regrouping ini sebagai upaya pemerataan guru. Karena Kudus kan juga kekurangan guru,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho mengatakan saat ini di Kabupaten Kudus ada sekitar 25 sekolah yang hendak dilakukan regrouping.
”Terkait regrouping sekolah kami masih berkomunikasi dengan Korwil, tokoh masyarakat dan pihak desa terkait,” katanya, Jumat (11/4/2025).
Anggun menyampaikan ada berbagai pertimbangan dilakukan regrouping. Yakni pada sekolah tersebut memiliki siswa kurang dari 60 orang. Alasan lainnya terdapat sekolah yang jaraknya berdekatan tetapi kekurangan murid.
”Regrouping menjadi salah satu solusi untuk menangani sekolah yang kondisinya rusak dan membutuhkan perbaikan dengan anggaran yang besar. Adanya regrouping juga bisa mengatasi masalah kekurangan guru,” sambungnya.
Sekolah Berdekatan...
Beberapa sekolah yang rencananya masuk regrouping yakni sekolah yang letaknya berdekatan dan memiliki jumlah murid yang tidak terlalu banyak.
Dirinya memperkirakan sekolah yang dimaksud di antaranya SD 1 Kalirejo, SD 2 Ngembalrejo, SD 4 Ngembalrejo, dan lainnya.
”Untuk SD 2 Barongan dan SD 3 Barongan masih koordinasi dulu dengan pihak desa setempat,” terangnya.
Ia menjelaskan, dirinya belum dapat memastikan kapan regrouping berjalan. Disdikpora Kudus masih berkoordinasi dengan pihak terkait.
Editor: Supriyadi