Dalam sidaknya, Dandim 0722 Kudus, Jawa Tengah, Letkol Inf Hermawan Setya Budi memasuki semua area dapur gizi SPPG Jepangpakis. Ia mengecek ruangan yang digunakan untuk menyajikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kemudian, Dandim Kudus juga mengecek area tempat menyimpan sayuran seperti wortel dan lainnya. Setelah itu dirinya berkeliling ke ruangan tempat menyimpan susu. Lalu, dirinya mengecek area yang digunakan untuk memasak.
Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jepangpakis, Kabupaten Kudus, Febria Suryaningrum menjelaskan, selama ini keluhan hanya terjadi di SMA 1 Kudus. Pihaknya saat ini melayani program MBG untuk 15 sekolah .
”Keluhan dari sekolah lain sejauh ini belum ada, masih aman,” ungkapnya.
Saat terjadi keluhan dari SMA 1 Kudus, pihaknya belum mendapatkan bukti dokumentasi foto. Meski demikian, pihaknya siap untuk berbenah agar lebih baik lagi dalam melayani di program MBG.
”Ke depannya akan kami evaluasi lagi. Begitu juga dengan nasinya nantinya akan kami cek. Kami usahakan agar memasak nasinya lebih matang,” imbuhnya.
Murianews, Kudus – Dandim 0722 Kudus, Jawa Tengah, Letkol Inf Hermawan Setya Budi memberikan saran kepada kepala dapur gizi atau Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jepangpakis, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Febria Suryaningrum.
Imbauan itu disampaikan agar proses pengolahan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di bawah naungan SPPG Jepangpakis dapat lebih baik. Hal ini seiring adanya dugaan menu MBG yang dibagikan ke SMA 1 Kudus diduga kurang bersih, yang ditengarai berasal dari SPPG Jepangpakis.
Pada saat melakukan pengecekan dapur gizi, Dandim Kudus juga mengimbau agar potongan ayam merata di tiap-tiap porsi makanan MBG. Sehingga tidak menimbulkan keluhan dari para penerima program yang menikmatinya.
”Satu ekor ayam agar dibagi merata potongannya. Supaya tidak ada yang terlalu besar dan terlalu kecil potongan ayamnya,” katanya, Rabu (23/4/2025).
Selanjutnya, Letkol Inf Hermawan Setya Budi mengimbau agar dapur guzi atau SPPG menjaga kebersihan area memasak. Kebersihan menjadi hal utama agar tidak mengundang lalat yang nantinya menimbulkan penyakit.
”Kalau tidak bersih akan mengundang lalat. Sehingga menimbulkan penyakit. Kebersihan jangan hanya menjadi slogan saja,” sambungnya.
Ia juga meminta agar pencucian kotak makan dilakukan hingga bersih. Termasuk sayuran yang hendak digunakan agar bersih dari pestisida. Sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
”MBG di dapur gizi sini kan baru berjalan satu minggu. Mari buat awalan yang bagus agar dicontoh oleh SPPG yang lain juga,” pintanya.
Sidak ke dapur...
Dalam sidaknya, Dandim 0722 Kudus, Jawa Tengah, Letkol Inf Hermawan Setya Budi memasuki semua area dapur gizi SPPG Jepangpakis. Ia mengecek ruangan yang digunakan untuk menyajikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kemudian, Dandim Kudus juga mengecek area tempat menyimpan sayuran seperti wortel dan lainnya. Setelah itu dirinya berkeliling ke ruangan tempat menyimpan susu. Lalu, dirinya mengecek area yang digunakan untuk memasak.
Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jepangpakis, Kabupaten Kudus, Febria Suryaningrum menjelaskan, selama ini keluhan hanya terjadi di SMA 1 Kudus. Pihaknya saat ini melayani program MBG untuk 15 sekolah .
”Keluhan dari sekolah lain sejauh ini belum ada, masih aman,” ungkapnya.
Saat terjadi keluhan dari SMA 1 Kudus, pihaknya belum mendapatkan bukti dokumentasi foto. Meski demikian, pihaknya siap untuk berbenah agar lebih baik lagi dalam melayani di program MBG.
”Ke depannya akan kami evaluasi lagi. Begitu juga dengan nasinya nantinya akan kami cek. Kami usahakan agar memasak nasinya lebih matang,” imbuhnya.
Editor: Budi Santoso