Kemudian, pada Senin (21/4/2025) menu MBG di SMA 1 Kudus juga diduga tidak layak. Tempe orek yang disajukan rasanya pahit dan ayam kecapnya berbau tak sedap.
Murianews, Kudus – Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jepangpakis, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Febria Suryaningrum menyebut sayuran beserta ayam yang diolah di dapur selalu fresh.
Pihaknya juga mengaku tidak pernah menyimpan makanan atau pun bahan makanan dalam kurun waktu yang lama.
Dirinya selalu berupaya agar menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diberikan kepada siswa di sekolah benar-benar dalam kondisi baik. Sehingga kandungan gizi yang diberikan tetap terjaga.
”Kami selalu berusaha agar makanan yang disajikan higienis serta selalu menjaga SOP. Kami selalu order ke suplier untuk menyediakan bahan baku yang fresh,” katanya, Rabu (23/4/2025).
Selain kualitas bahan baku, Febria juga menyoroti prosedur pencucian lunch box yang dilakukan dengan menggunakan air hangat. Langkah ini diambil untuk memastikan lunch box benar-benar bersih dan steril setelah digunakan.
”Kami memiliki tim yang bertugas mencuci lunch box setelah kami ambil dari sekolah. Kami cuci lunch box menggunakan air hangat sampai benar-benar kering dan tidak ada kerak,” jelasnya.
Menanggapi keluhan sebelumnya terkait lunch box berminyak, Febria mengakui hal tersebut sebagai human error. Namun, ia berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan MBG agar menjadi lebih baik lagi.
”Terkait keluhan lunch box berminyak menjadi masukan bagi kami dan nantinya akan kami perbaiki,” imbuhnya.
Ayam basi...
Diberitakan sebelumnya, menu MBG yang dibagikan ke SMA 1 Kudus diduga ditemukan ulat pada tumis kacang. Menu itu berasal dari SPPG Jepangpakis.
Kemudian, pada Senin (21/4/2025) menu MBG di SMA 1 Kudus juga diduga tidak layak. Tempe orek yang disajukan rasanya pahit dan ayam kecapnya berbau tak sedap.
Editor: Cholis Anwar
