Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Kiai kondang KH Anwar Zahid memberikan pencerahan dalam acara Forum Silaturahim Ikatan Alumni Banat NU (Forsikabanu) di Gedung JHK Kudus, Jawa Tengah, pada Kamis (24/4/2025).

Dalam ceramahnya, kiai yang akrab disapa Abah Anza ini mengangkat tema tentang kedudukan perempuan di zaman jahiliah dan bagaimana Islam kemudian mengangkat derajat kaum Hawa.

Acara yang dihadiri mayoritas alumni perempuan Banat ini diawali dengan pengantar mengenai perjalanan panjang dan pergolakan dahsyat yang dialami perempuan dalam sejarah peradaban manusia.

”Perempuan dalam sejarah peradaban umat manusia mengalami perjalanan yang luar biasa. Bahkan mengalami pergolakan yang dahsyat,” ujar KH Anwar Zahid di hadapan ribuan jamaah.

Dalam penjelasannya, KH Anwar Zahid menggambarkan betapa rendahnya kedudukan perempuan di masa jahiliah. Ia menuturkan pada masa kebodohan itu, perempuan dapat diwariskan, dihadiahkan, bahkan dijadikan bahan taruhan.

”Zaman dahulu perempuan juga dijual di pasar-pasar. Begitu rendah derajat perempuan saat itu,” sambungnya.

Namun, kedatangan Islam membawa perubahan signifikan. KH Anwar Zahid menjelaskan Islam mengangkat derajat perempuan setinggi-tingginya. Bahkan, Rasulullah SAW bersabda bahwa surga berada di bawah telapak kaki ibu.

”Rasul sampai berkata kalau surga itu berada di bawah telapak kaki ibu. Ada juga kiasan bahwa perempuan merupakan bagian tulang rusuk pria,” terangnya.

Perempuan di Era Modern...

Lebih lanjut, KH Anwar Zahid menyoroti peran luar biasa perempuan di era modern ini. Menurutnya, perempuan memiliki kedudukan yang setara dengan laki-laki, duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi.

Ia bahkan menilai perempuan saat ini memiliki kekuatan yang luar biasa dan jam kerja yang seolah tak terbatas.

”Perempuan sekarang juga lebih kuat. Bahkan bisa dibilang kerjanya 24 jam non stop. Bahkan sejak matahari terbit hingga mata suami terpejam,” ujarnya.

KH Anwar Zahid memberikan contoh sederhana namun nyata mengenai peran besar perempuan dalam rumah tangga.

Ia menggambarkan bagaimana kondisi rumah yang ditinggal pergi seorang istri akan berbeda jauh dengan rumah yang ditinggal pergi seorang suami.

”Rumah kalau ditinggal pergi istri sebentar itu sudah seperti kandang sapi karena nggak ada yang membersihkan. Ini contoh kecil perempuan punya peranan besar,” terangnya.

Ia juga mencontohkan kekuatan fisik perempuan, seperti kemampuan menanam padi sambil berjalan mundur berjam-jam. Hal ini menjadi bukti bahwa perempuan di era kini tidak boleh dipandang sebelah mata.

”Perempuan nandur sambil mundur berjam-jam itu kuat lho. Itu bukti kalau perempuan sebenarnya sama dengan laki-laki,” imbuhnya.

Silaturahmi Akbar...

Ceramah KH Anwar Zahid ini merupakan bagian dari acara silaturahmi akbar yang diselenggarakan oleh Forum Silaturahim Ikatan Alumni Banat NU (Forsikabanu).

Acara tersebut dihadiri oleh 2.600 peserta dari 42 angkatan, mulai dari angkatan 1982 hingga 2024.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler