”Calon jemaah haji berangkat dari sini (gedung JHK, red). Seolah-olah di sini merupakan tenda-tenda jemaah. Kemudian mendengarkan azan zuhur,” kata Sekretaris Panitia Pendalaman Pemberangkatan dan Pemulangan Haji (P4H) JHK-IPHI Kudus, Alex Fahmi.
Setelah mendengarkan azan zuhur, dilanjutkan dengan mendengarkan khotbah wukuf dan dilanjutkan dengan iqomah.
”Setelah wukuf jalan ke muzdalifah. Seolah-olah berjalan ke muzdalifahnya sore hari,” sambungnya.
”Di sebelah utara gedung JHK itu seolah-olah padang Muzdalifah. Jemaah melakukan mabit sekaligus mengambil kerikil,” katanya.
Ada 28 kerikil yang digunakan untuk latihan. Namun, saat lempar jumrah nanti ada 70 kerikil yang dibawa.
Murianews, Kudus – Ribuan calon jemaah haji di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mempraktikan tata cara berhaji, Rabu (7/5/2025). Mula-mula, mereka berkumpul di Gedung JHK-IPHI Kudus yang dibuat seolah-olah berada di padang Arafah.
”Calon jemaah haji berangkat dari sini (gedung JHK, red). Seolah-olah di sini merupakan tenda-tenda jemaah. Kemudian mendengarkan azan zuhur,” kata Sekretaris Panitia Pendalaman Pemberangkatan dan Pemulangan Haji (P4H) JHK-IPHI Kudus, Alex Fahmi.
Setelah mendengarkan azan zuhur, dilanjutkan dengan mendengarkan khotbah wukuf dan dilanjutkan dengan iqomah.
”Setelah wukuf jalan ke muzdalifah. Seolah-olah berjalan ke muzdalifahnya sore hari,” sambungnya.
Sebelum lempar jumrah, para calon jemaah haji mengambil kerikil di sebelah utara gedung JHK-IPHI Kudus. Pengambilan kerikil dilakukan bergantian per kloter.
”Di sebelah utara gedung JHK itu seolah-olah padang Muzdalifah. Jemaah melakukan mabit sekaligus mengambil kerikil,” katanya.
Ada 28 kerikil yang digunakan untuk latihan. Namun, saat lempar jumrah nanti ada 70 kerikil yang dibawa.
”Kalau sesuai dengan kesempurnaan itu 70 kerikil. Tetapi memang untuk latihan pendalaman manasik ini hanya beberapa kerikil saja,” terangnya.
Lempar Jumrah...
Selanjutnya calon jemaah haji menuju halaman DPRD Kudus yang merupakan Mina untuk melempar jumrah. Kemudian berlanjut ke Alun-alun Simpang Tujuh Kudus yang merupakan Masjidil Haram.
Di kesempatan itu, Alex Fahmi mengimbau para jemaah haji agar mengikuti pendalaman manasik haji dengan baik. Dengan begitu, kegiatan itu dapat dijadikan bekal untuk mengikuti ibadah haji di tanah suci.
”Semoga adanya kegiatan pendalaman manasik haji ini dapat memberikan bekal kepada jemaah ketika nanti berangkat di tanah suci,” imbuhnya.
Sebelumnya, pada Senin (5/5/2025) dan Selasa (6/5/2025) calon jemaah melaksanakan pendalaman manasik secara teori.
Diketahui, jemaah haji asal Kabupaten Kudus kloter 47, kloter 48, kloter 49 masuk pada keberangkatan gelombang pertama dengan mendarat di Madinah.
Sementara keberangkatan gelombang kedua yakni pada kloter 50, jemaah haji asal Kabupaten Kudus mendarat di Jeddah.
Editor: Zulkifli Fahmi