Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Komoditas tembakau mulai dilirik petani Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah lainnya. Setidaknya itu terlihat dari jumlah petani di Kelompok Tani Mekar Melati.

Ketua Kelompok Tani Mekar Melati Susanto mengatakan, kelompok tani tersebut baru berjalan kurang dari setahun. Namun, anggota petani tembakau perlahan bertambah hingga saat ini ada lima petani tembakau.

Jumlah total lahan dari lima petani yang berada di bawah naungan Kelompok Tani Mekar Melati sebanyak dua hektare. Luasan tersebut cukup lumayan sebagai awalan bertanam bibit tembakau.

”Kalau kelompok tani Bangunharjo di Desa Menawan jumlahnya lebih banyak. Persisnya kurang tahu tetapi jumlahnya ada puluhan. Pada tahun ini merupakan tahun kedua menanam bibit tembakau,” katanya, Minggu (18/5/2025).

Kelompok tani Bangunharjo memiliki luasan lahan yang lebih besar. Yakni mencapai lima hektare dari jumlah sekitar puluhan petani tembakau.

Ia menyampaikan, produksi tembakau di Desa Menawan cukup menjanjikan meski baru dilakukan beberapa tahun terakhir. Sepanjang dua tahun terakhir sepengetahuan dirinya petani tembakau mulai bermunculan.

”Harga bibit tembakau basah mencapai lima ribu hingga tujuh ribu per kilogramnya. Sebelum bertani tembakau petani di sini bertanam palawija, ketela, buah-buahan, dan kopi,”sambungnya.

Semakin Bermunculan...

Dirinya berharap petani tembakau di Desa Menawan yang semakin bermunculan dapat memberikan dampak positif bagi petani. Utamanya dari segi menambah penghasilan petani.

”Apalagi penjualan tembakau di sini dibantu oleh dinas (Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, red),” imbuhnya.

Petani tembakau asal Desa Menawan, Ahmad Rokhim menyampaikan dirinya mulai menekuni bertanam tembakau sejak akhir tahun 2024. Ia berpendapat penghasilan dari bertani tembakau lumayan.

”Saya mulai menjadi petani tembakau pada 2024. Saya mengikuti teman-teman sepertinya hasilnya bagus bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari dan bayar sekolah anak. Selain itu kalau bertanam padi kerap dimakan hama dan burung,” ucapnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler