Rabu, 19 November 2025

Tabungan kegiatan siswa itu sebenarnya juga untuk mengkover kebutuhan siswa di sekolah, tidak hanya untuk kebutuhan study tour saja. Namun, menurut Sutrisno wali murid salah menerima informasi yang disampaikan pihak sekolah. 

”Selama duduk di bangku kelas VII atau 1 SMP sampai kelas VIII per anak ditarik Rp 75 ribu. Tabungan itu nantinya juga untuk biaya study tour. Sehingga orang tua nanti cukup menambah kekurangannya saja dari tabungan tersebut ketika siswa hendak berangkat study tour,” sambungnya. 

Menurutnya permasalahan ini hanya miskomunikasi semata. Ia menjelaskan, sebenarnya dari tabungan tersebut untuk mengurangi beban biaya study tour sejumlah Rp 935 ribu per anak dengan tujuan ke Jakarta. 

”Masing-masing anak berbeda. Misalnya ada yang rajin menabung, mungkin kekurangan untuk biaya study tour-nya hanya sedikit. Tetapi kalau ada yang nabungnya bolong-bolong, maka jumlah kekurangannya untuk biaya study tour masih banyak,” terangnya. 

Menurut Sutrisno, pihaknya telah menyosialisasikan hal ini kepada wali murid sejak tahun ajaran baru. Tepatnya pada Juli 2024 silam. Namun, ia tidak mengetahui kalau ternyata masih ada wali murid yang belum memahami. 

”Kami sudah menjelaskan kepada wali murid sejak awal tahun ajaran baru. Kami juga terbuka kalau ada yang mau datang ke sekolah menanyakan hal ini,” imbuhnya. 

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler