SD di Kudus Ini Baru Dapat 1 Siswa, Itupun...
Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 1 Juli 2025 15:30:00
Murianews, Kudus – SD 1 Wates, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah baru mendapatkan satu calon siswa di Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Satu calon siswa itupun mengikuti kakaknya yang saat ini duduk di kelas empat.
Kepala SD 1 Wates, Arif Wijayanto menyampaikan saat ini baru satu siswa yang sudah mendaftar ke sekolah. Untuk memenuhi kebutuhan daya tampung, pihaknya pun membuka pendaftaran hingga 14 Juli 2025, atau bahkan sampai akhir Juli 2025.
Rencananya, jadwal pendaftaran SPMB offline jenjang SD masih dibuka setidaknya sampai 14 Juli 2025. Meski masih dapat bertambah lagi, menurutnya jumlah penambahannya dimungkinkan tidak begitu banyak.
”Pada tahun lalu saat masih bernama PPDB, kami hanya mendapatkan dua siswa. Tetapi kegiatan belajar mengajar tetap berjalan,” katanya, Selasa (1/7/2025).
Satu siswa yang sudah daftar di SPMB offline itu ternyata disertai dengan dorongan dari kakaknya yang bersekolah di SD 1 Wates. Kejadian kekurangan murid seperti ini bukan yang pertama kalinya.
”SD 1 Wates ini memang paling sedikit siswanya di antara SD lain se-Kecamatan Undaan. Pada tahun lalu secara keseluruhan kami hanya mendapatkan 25 siswa. Selanjutnya, pada tahun ini kami hanya meluluskan empat siswa kelas 6 SD,” jelasnya.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan SD 1 Wates hanya mendapatkan sedikit murid. Salah satunya yakni keberadaan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang mengapit SD 1 Wates.
”Beberapa orang tua menyekolahkan siswanya ke MI. Alasan lainnya, siswa yang hendak bersekolah ke SD 1 Wates juga harus menyeberangi jalanan ramai (Jalan Raya Kudus-Purwodadi, red). Bahkan kami selalu siapkan guru untuk berjaga di jalan raya agar membantu menyeberangkan siswa,” sambungnya.
Tetap Berjalan...
Meski nantinya hanya ada satu siswa saja, pihaknya menyatakan tetap akan melaksanakan kegiatan belajar di sekolah. Imbasnya, besaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima SD 1 Wates juga sedikit.
”Repotnya itu kalau siswanya sedikit besaran Dana BOS juga sedikit,” imbuhnya.
Kondisi sekolah dengan kekurangan pendaftar saat SPMB SD juga terjadi di SD 2 Bulungcangkring. Hingga hari ini, Selasa (1/6/2025), baru ada tiga anak yang mendaftar.
Plt SD 2 Bulungcangkring, Sutipah menyampaikan, saat ini baru tiga siswa yang telah mendaftar SPMB offline. Sedangkan daya tampung yang tersedia yakni 28 siswa di satu kelas.
”Masih kami tunggu sampai nanti tanggal 14 Juli saat awal tahun ajaran baru,” terangnya.
Ia mengungkapkan, keluhan orang tua siswa terkait lokasi sekolah yang terpencar menjadi salah satu alasan SD 2 Bulungcangkring kekurangan murid.
Diketahui, SD 2 Bulungcangkring terbagi dua lokasi. Ruangan kelas 1,2,5, dan 6 berada di satu lokasi, sementara kelas 3 dan 4 di sebelah selatan dengan jarah beberapa meter dari lokasi utama.
”Lokasinya terpencar sehingga banyak wali murid keberatan. Pada tahun lalu kami hanya mendapatkan dua siswa saja,” ujarnya.
Tak Bisa Saklek...
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus Anggun Nugroho mengatakan secara juknis tahapan daftar ulang dilakukan pada Senin (30/6/2025) dan Selasa (1/7/2025).
Akan tetapi, untuk penerapan di lapangan pada jenjang SD tidak dapat disamakan dengan jenjang SMP.
”Kami tidak bisa saklek karena antara SD dengan SMP berbeda. Untuk SD kami persilakan sekolah membuka pendaftaran sampai 14 Juli 2025. Hal ini mengingat masih banyak sekolah yang belum memiliki murid,” ujarnya.
Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Kudus – SD 1 Wates, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah baru mendapatkan satu calon siswa di Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Satu calon siswa itupun mengikuti kakaknya yang saat ini duduk di kelas empat.
Kepala SD 1 Wates, Arif Wijayanto menyampaikan saat ini baru satu siswa yang sudah mendaftar ke sekolah. Untuk memenuhi kebutuhan daya tampung, pihaknya pun membuka pendaftaran hingga 14 Juli 2025, atau bahkan sampai akhir Juli 2025.
Rencananya, jadwal pendaftaran SPMB offline jenjang SD masih dibuka setidaknya sampai 14 Juli 2025. Meski masih dapat bertambah lagi, menurutnya jumlah penambahannya dimungkinkan tidak begitu banyak.
”Pada tahun lalu saat masih bernama PPDB, kami hanya mendapatkan dua siswa. Tetapi kegiatan belajar mengajar tetap berjalan,” katanya, Selasa (1/7/2025).
Satu siswa yang sudah daftar di SPMB offline itu ternyata disertai dengan dorongan dari kakaknya yang bersekolah di SD 1 Wates. Kejadian kekurangan murid seperti ini bukan yang pertama kalinya.
”SD 1 Wates ini memang paling sedikit siswanya di antara SD lain se-Kecamatan Undaan. Pada tahun lalu secara keseluruhan kami hanya mendapatkan 25 siswa. Selanjutnya, pada tahun ini kami hanya meluluskan empat siswa kelas 6 SD,” jelasnya.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan SD 1 Wates hanya mendapatkan sedikit murid. Salah satunya yakni keberadaan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang mengapit SD 1 Wates.
”Beberapa orang tua menyekolahkan siswanya ke MI. Alasan lainnya, siswa yang hendak bersekolah ke SD 1 Wates juga harus menyeberangi jalanan ramai (Jalan Raya Kudus-Purwodadi, red). Bahkan kami selalu siapkan guru untuk berjaga di jalan raya agar membantu menyeberangkan siswa,” sambungnya.
Tetap Berjalan...
Meski nantinya hanya ada satu siswa saja, pihaknya menyatakan tetap akan melaksanakan kegiatan belajar di sekolah. Imbasnya, besaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima SD 1 Wates juga sedikit.
”Repotnya itu kalau siswanya sedikit besaran Dana BOS juga sedikit,” imbuhnya.
Kondisi sekolah dengan kekurangan pendaftar saat SPMB SD juga terjadi di SD 2 Bulungcangkring. Hingga hari ini, Selasa (1/6/2025), baru ada tiga anak yang mendaftar.
Plt SD 2 Bulungcangkring, Sutipah menyampaikan, saat ini baru tiga siswa yang telah mendaftar SPMB offline. Sedangkan daya tampung yang tersedia yakni 28 siswa di satu kelas.
”Masih kami tunggu sampai nanti tanggal 14 Juli saat awal tahun ajaran baru,” terangnya.
Ia mengungkapkan, keluhan orang tua siswa terkait lokasi sekolah yang terpencar menjadi salah satu alasan SD 2 Bulungcangkring kekurangan murid.
Diketahui, SD 2 Bulungcangkring terbagi dua lokasi. Ruangan kelas 1,2,5, dan 6 berada di satu lokasi, sementara kelas 3 dan 4 di sebelah selatan dengan jarah beberapa meter dari lokasi utama.
”Lokasinya terpencar sehingga banyak wali murid keberatan. Pada tahun lalu kami hanya mendapatkan dua siswa saja,” ujarnya.
Tak Bisa Saklek...
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus Anggun Nugroho mengatakan secara juknis tahapan daftar ulang dilakukan pada Senin (30/6/2025) dan Selasa (1/7/2025).
Akan tetapi, untuk penerapan di lapangan pada jenjang SD tidak dapat disamakan dengan jenjang SMP.
”Kami tidak bisa saklek karena antara SD dengan SMP berbeda. Untuk SD kami persilakan sekolah membuka pendaftaran sampai 14 Juli 2025. Hal ini mengingat masih banyak sekolah yang belum memiliki murid,” ujarnya.
Editor: Zulkifli Fahmi