Sementara itu, balai desa lama yang berada di sisi jalan raya Purwodadi–Solo akan dipakai menjadi pasar. Usulan ini mengemuka, setelah tahun ini SDN 3 Juworo hanya mendapatkan 1 siswa di SPMB 2025.
Kepala Desa Juworo Aris Dwi Haryanto menjelaskan, saat ini SDN 3 Juworo hanya memiliki sekitar 30 siswa. Pihak sekolah dan Pemdes juga sudah sepakat agar SD negeri ini dilakukan regrouping.
"Memang saya sudah komunikasi dengan kepala sekolahnya. Tahun ini hanya dapat satu murid, sudah ke dinas secara resmi minta untuk regrouping," jelasnya, Senin (30/6/2025).
Dipaparkannya, bangunan SD tersebut masih bagus dan representatif. Karenanya, Pemdes Juworo mengusulkan agar bangunan itu dipakai menjadi Balai Desa Juworo.
"Saya lihat bangunannya masih bagus. Mungkin ada renovasi sedikit-sedikit," bebernya.
Murianews, Grobogan — Pemerintah Desa Juworo, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengusulkan pengalihan fungsi SD Negeri 3 Juworo menjadi balai desa baru. Hal karena jumlah siswa sekolah itu terus menurun dari tahun ke tahun, bahkan di SPMB tahun ini hanya dapat satu siswa.
Sementara itu, balai desa lama yang berada di sisi jalan raya Purwodadi–Solo akan dipakai menjadi pasar. Usulan ini mengemuka, setelah tahun ini SDN 3 Juworo hanya mendapatkan 1 siswa di SPMB 2025.
Kepala Desa Juworo Aris Dwi Haryanto menjelaskan, saat ini SDN 3 Juworo hanya memiliki sekitar 30 siswa. Pihak sekolah dan Pemdes juga sudah sepakat agar SD negeri ini dilakukan regrouping.
"Memang saya sudah komunikasi dengan kepala sekolahnya. Tahun ini hanya dapat satu murid, sudah ke dinas secara resmi minta untuk regrouping," jelasnya, Senin (30/6/2025).
Dipaparkannya, bangunan SD tersebut masih bagus dan representatif. Karenanya, Pemdes Juworo mengusulkan agar bangunan itu dipakai menjadi Balai Desa Juworo.
"Saya lihat bangunannya masih bagus. Mungkin ada renovasi sedikit-sedikit," bebernya.
Dirubah Jadi Pasar Desa...
Aris memaparkan, apabila usulan SDN 3 Juworo diregrouping di setujui, dan bangunanya juga disetujui untuk dialihfungsikan menjadi balai desa, maka Pemdes Juworo akan menggunakan balai desa saat ini sebagai pasar desa. Menurutnya, balai desa sekarang ini merupakan satu-satunya titik yang paling cocok dipakai untuk dijadikan pasar desa.
"Di sini penjual kecil satu dua orang sudah ada. Tapi saya minta sebelum jam 7 atau 8 pagi sudah harus dikemas. Lumayan ramai. Di sini paling cocok kalau dijadikan pasar," katanya.
Aris mengatakan, alasan itu pula yang membuatnya membiarkan balai desa saat ini tidak dilakukan renovasi kendati kondisinya sudah banyak titik lapuk di sana-sini. Ia mengatakan, jumlah SD di Desa Juworo sendiri ada empat SD negeri. Selain itu, ada dua PAUD dan satu TK. Namun, dijelaskannya tidak ada SD maupun MI swasta.
"SD atau MI swasta tidak ada. Daerahnya sini kan hutan, kampung, hutan, kampung. Jadinya, dulunya di setiap kampung dikasih SD," kata dia.
Sebagian siswa SD itu, khususnya SDN 2 Juworo, banyak yang dari Kabupaten Sragen. Kebetulan, Juworo memang desa yang berbatas langsung dengan Sragen.
"Yang dari Sragen banyak. Anak sini yang ke Sragen juga ada, beberapa," jelasnya.
Editor: Budi Santoso