Kamis, 20 November 2025

 

”Sebelumnya kami sudah mencatat rekor MURI di Alun-alun Simpang Tujuh sebanyak 1.405 penari saat Februari 2025. Pada hari ini berhasil ditumbangkan dengan pagelaran Tari Kretek sebanyak 1.700 peserta,” katanya, Kamis (21/8/2025).

Ia tidak menilai secara kualitas. Hanya mempertimbangkan kuantitas jumlah peserta yang begitu banyak. Di lain sisi, ia mempertimbangkan semangat anak-anak yang sudah belajar menari dengan penuh semangat.

”Pada bulan Juli ada usulan MURI, kemudian pada bulan Agustus dilaksanakan. Semangat anak-anak juga harus dihargai untuk belajar Tari Kretek selama sebulan,” sambungnya.

Pertimbangan lain pemberian piagam Rekor MURI itu yakni berupa rekor yang sifatnya kearifan lokal. Dalam hal ini yakni mengangkat budaya asli Kudus.

”Karena bangsa yang besar yakni yang mau menghargai dan menjunjung tinggi budaya bangsanya sendiri. Tarian Kretek ini sebagai bagian budaya sehingga harus diapresiasi,” terangnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler