Kemenag Kudus Pastikan Ponpes di Kudus Tak Seperti Siaran Trans 7
Vega Ma'arijil Ula
Jumat, 17 Oktober 2025 09:48:00
Murianews, Kudus – Kepala Kemenag Kudus, Jawa Tengah Shony Wardana memastikan pondok pesantren di Kabupaten Kudus tak seperti yang dikabarkan pada tayangan Trans 7. Menurutnya, pembelajaran pondok pesantren di Kota Kretek berjalan baik.
Sebelumnya, sempat viral Trans 7 melalui program Xpose Uncencored yang menayangkan siaran pondok pesantren. Pada tayangan program tersebut seakan merendahkan lingkungan pondok pesantren.
Shony menjelaskan, kehidupan santri di pondok pesantren yang ada di Kabupaten Kudus berjalan baik. Ponpes di Kudus disebutnya memiliki lingkungan yang ramah dan baik untuk menuntut ilmu.
”Tidak ada kekerasan. Biasanya hukuman berbentuk hafalan Alquran. Kami juga menekankan agar kiai maupun ustaz agar tidak bermain fisik kepada santri,” sambungnya.
Hukuman yang diberikan oleh pengasuh kepada santri diyakini sebagai bagian dari mendidik santri. Itupun tidak sampai melakukan perbuatan fisik.
Fungsi pendidikan...
Pihaknya juga terus bersinergi melalui berbagai forum pertemuan. Pada intinya yakni mengajak seluruh pihak terkait bersama-sama menjalankan fungsi pendidikan di pondok pesantren dengan baik.
”Pendidikan yang berjalan dengan baik akan memberikan dampak yang baik pula untuk santri,” terangnya.
Selama ini pihaknya belum mendapatkan laporan tindakan kekerasan yang terjadi di 200-an pondok pesantren di Kabupaten Kudus. Pihaknya percaya pondok pesantren di Kabupaten Kudus menjalankan fungsi pendidikan dengan baik.
”Kami percaya ponpes di Kudus menjalankan pendidikan sesuai tuntunan syariat Islam,” imbuhnya.
Diketahui, kecaman terhadap Trans 7 meluas setelah beredar video program Xpose Uncencored yang menampilkan narasi ”Santrinya minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?”
Tayangan tersebut dinilai merendahkan martabat santri dan kiai. Sebab, siaran tersebut menggambarkan kehidupan pesantren secara negatif dan provokatif.
Pihak Trans 7 telah menyampaikan permohonan maaf kepada kiai dan santri. Permohonan maaf tersebut disampaikan menyusul viralnya di media sosial tagar boikot Trans 7 setelah menayangkan tayangan atau pemberitaan mengenai Pondok Pesantren Lirboyo dalam program Xpose Uncencored pada Senin (13/10/2025).
Editor: Budi Santoso
Catatan Redaksi: Berita ini telah mengalami penyuntingan ulang pada isi berita demi peningkatan kualitas berita.



