Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Dugaan pendirian pagar diatas parit aliran air di Dukuh Ngelo Rt 8 Rw 1, Desa Karangbener, Kecamatan Bae, Kudus kini menjadikan polemik bagi warga sekitar. Pasalnya parit yang sudah tiada membuat air hujan tak bisa mengalir dengan maksimal dan kerap membuat petani gagal panen.

Kini belasan warga yang memiliki lahan di sekitar lokasi pun melayangkan protes ke Pemerintah Desa (Pemdes) Karangbener agar dicarikan solusi dan parit aliran sungai bisa kembali seperti sebelumnya.

Munaji (55) warga sekitar yang terdampak gagal panen menceritakan, warga yang berusaha swadaya menghibahkan tanah untuk menjadi jalan dan parit itu jelas merasa dirugikan. Apalagi imbas setelah ada pagar yang didirikan diatas parit kini membuat aliran air tidak tertata.

Salah satunya berdampak kepada lahan pertaninan miliknya yang ditanami ketela hingga kencur.

”Jadi dulu itu ada parit, jadi air bisa mengalir bagus. Tapi ini, parit sudah tidak ada air masuk dan menggenangi sawah, salah satunya sawah saya,” katanya, Rabu (6/12/2023).

Ia menyebut, air yang menggenangi sawahnya akibat tak ada parit membuat ketelanya pun membusuk. Selain itu, saat musim kencur juga membuat kondisi kencur yang kurang baik pun tengkulak tak mau membeli, dan membuatnya merugi.

”Ketela itu busuk tidak bisa dihasilkan, kalau ketela tidak terlalu banyak paling sekitar Rp 1 juta. Kencur lebih mahal lagi, paling tidak modal Rp 6 juta. Gara-gara air yang masuk dan menggenang itu jadi hasilnya tidak baik, tidak ada yang mau,” ungkapnya.

Memang pihaknya bersama warga lain yang terdampak ingin kembali dibuatkan parit. Caranya dengan membongkar pagar yang berdiri diatasnya agar air kembali mengalir.

”Pihak perumahan sudah diundang mediasi dua kali tidak mau. Kami cek kepada penjual tanah itu ke barat 8 meter, pas kita ukur itu lebih,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, belasan warga Dukuh Ngelo RT 8/RW 1, Desa Karangbener, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menuntut pemerintah desa (pemdes) setempat untuk mengembalikan fungsi parit yang jadi aliran air.  Pasalnya, saat ini diduga lahan yang sebelumnya merupakan parit untuk aliran air malah didirikan pagar tembok perumahan.

Protes ini dilayangkan lewat pemasangan banner di arah masuk ruas jalan yang merupakan hasil swadaya dari masyarakat setempat itu.

Editor: Dani Agus

Komentar

Terpopuler