Viral Bus Haryanto Tabrak Pajero, Haji Haryanto Buka Suara
Yuda Auliya Rahman
Jumat, 5 Januari 2024 06:28:00
Murianews, Kudus – Pemilik Perusahaan Otobus (PO) Haryanto, buka suara terkait viralnya insiden bus Haryanto tabrak Pajero di Tol Batang, Jawa Tengah. Pemilik PO Haryanto, yang akrab disapa Haji Haryanto menampik jika sopirnya kabur setelah kejadian kecelakaan tersebut.
”Kecelakaan ini kan musibah yang punya Allah. Kita hidup harta benda ini punya Allah. Jika bilangnya sopir saya kabur, itu tidak benar. Itu fitnah,” katanya saat ditemui wartawan di kantor PO Haryanto Kudus, Jumat (5/1/2023).
Ia menjelaskan, setelah kejadian sopir bus memang tak langsung berhenti karena membahayakan jika berhenti tiba-tiba di jalan tol. Alhasil, sopir bus saat itu mencari tempat aman untuk berhenti tak jauh dari lokasi kecelakaan.
Apalagi, sopir yang bertugas di PO Haryanto sebelumnya sudah dididik dan diwajibkan untuk taat aturan dalam mengatasi segala kondisi di ketika di jalan raya. Mode mengemudi yang ugal-ugalan juga disebut tidak gaya mengemudi para sopir di PO Haryanto.
”Di CCTV terlihat kondisinya seperti apa, karena apa saat kejadian kecelakaan bisa dilihat. Itu juga di jalan tol, otomatis tidak boleh berhenti sembarangan agar tidak ada kecelakaan lagi. Sopir cari posisi aman, dan akhirnya berhenti sekitar 100 meter di depan mobil Pajero itu,” ungkapnya.
Setelah berhenti, awak bus yang bertugas pun mencoba melakukan evakuasi para penumpang yang saat itu dalam kondisi penuh. Saat ini, pihaknya juga telah mengirim tim ke Polres Batang untuk menyelesaikan segela sesuatu dalam kejadian tersebut. Kasus kecelakaan ini sudah diserahkan ke pihak kepolisian.
”Proses mediasi kami lakukan, orang saya sudah ke Polres Batang. Jika nanti tidak ada titik temu bisa diselesaikan di jalur hukum,” ucapnya.
Sementara salah satu Manajemen PO Haryanto M Syafiq juga menyebut jika sopir PO Haryanto tidak kabur. Saat ini sang sopir juga tengah menjalani pemeriksaan di pihak yang berwajib.
Pihaknya manajemen, sambung dia, juga bersedia bertanggung jawab melalui mediasi. Dimana dari hasil itu diinginkan hasil yang tidak merugikan korban dan tidak memberatkannya.
”Kalau kemarin berhentinya di tengah jalan kan bahaya. Makanya cari tempat aman untuk berhenti dan evakuasi penumpang dan ikut membantu korbannya sekitar 100 meteran. Sebelum viral pun kami sudah tahap mediasi, ada juga Pak Sus dari pihak kami yang menjenguk di rumah sakit. Mediasi masih berjalan,” jelasnya.
Editor: Supriyadi



