Murianews, Jakarta – Seorang bocah SD di Jakarta Selatan tewas usai melompat dari lantai empat gedung sekolahnya, Selasa (29/9/2023). Polisi belum menyimpulkan pasti motif dibalik kejadian itu.

Mulanya kepolisian menyebut korban terjatuh saat tengah bermain di pilar lantai 4 sekolahnya. Korban diketahui sempat dilarikan ke RSUP Fatmawati Jakarta Selatan, tetapi nyawa korban akhirnya tidak dapat tertolong.

Namun, dalam pemerisaan, polisi menemukan kursi yang diduga digunakan si bocah untuk melompat dari lantai empat gedung tersebut. Itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, Rabu (27/9/2023).

”Kami mendapatkan di TKP ada barang bukti berupa tempat duduk yang mana digunakan yang bersangkutan memanjat dan melompat. Kami juga mendapatkan CCTV yang ada kaitannya dengan kejadian tersebut,” ujar Bintoro dikutip dari Republika.co.id.

Dalam kasus ini, polisi telah memeriksa empat orang saksi. Pemeriksaan dilakukan untuk mendalami motif dibalik tewasnya bocah SD tersebut.

”Untuk saat ini kami sudah melakukan pemeriksaan empat orang saksi. Dua orang guru dan dua orang murid,” kata Bintoro.

Meski telah memintai keterangan empat orang saksi, polisi masih belum bisa menyimpulkan motif dari insiden itu. Dari rekaman CCTV, insiden itu mengarah pada aksi bunuh diri.

”Masih belum kami simpulkan (motif korban melakukan aksi percobaan bunuh diri), karena yang jelas kan butuh tahapan-tahapan proses pemeriksaan. Kalau sudah terang baru kita sampaikan,” kata dia menjelaskan.

Terkait kemungkinan adanya indikasi perundungan yang dialami korban, Bintoro juga belum bisa menyimpulkannya. Indikasi itu pun akan didalaminya untuk mengungkap jelas kasus tersebut.

”Sejauh ini kami belum dapat (soal bullying), kami dalami dulu. Belum ada dugaan sementara, intinya kami masih mendalami peristiwa ini,” kata dia.