Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD pengelolaan berkelanjutan belum dilakukan. Ia pun mengoreksi, zero emisi baru bisa terwujud pada 2060.

Itu diungkapkan saat menanggapi langkah Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang menyebut akan mendorong terwujudnya energi hijau sesegera mungkin.

”Saya agak koreksi sedikit pertanyaan tadi, kalau dibilang lima dari sekarang untuk emisi bersih, tapi tahun 2050 masih dia waktunya. Yang kita lihat sebenarnya, pengelolaan berkelanjutan belum dilakukan,” katanya.

Mahfud MD menyebut dulu, ada garis besar haluan semesta berencana yang sudah mengatur soal pengelolaan berkelanjutan dengan sangat rinci. Kebijakan garis besar haluan semesta berencana itu dikeluarkan presiden pada 1961/1962.

Mahfud MD pun menanyakan kebijakan insentif dan disinsentif ekonomi hijau yang akan dilakukan Gibran.

Sementara Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menyebut pajak karbon memang salah satu untuk mewujudkan pembangunan rencah karbon. Namun, itu bukan satu-satunya. Menurutnya, yang paling penting adalah dipersiapkan transisi energi baru terbarukan.

”Sayangnya pemerintah hari ini tidak serius. Target energi baru terbarukan yang semestinya kita harus punya 25 (persen), berkurang dari 23 (persen) justru diturunkan menjadi 17 persen. penundaan implementasi pajak karbon dilakukan pemerintah hari ini dari tahun 2022 mundur menjadi 2025. Apanya yang harus dilanjutkan?” kata Cak Imin.

Ia menyebut, implementasi pajak karbon secara tegas harus dilakukan secepat-cepatnya sekaligus transisi energi baru terbarukan dijalankan.

Menanggapi Mahfud MD dan Cak Imin, Gibran mencontohkan pembangunan pembangkit Listrik tenaga surya di Cirata, Purwakarta, Jawa Barat oleh PT Masdar dari Uni Emirat Arab.

”insentifnya prof, ada text holiday, text allowed, pembebasan biaya modal akan mendorong perusahaan-perushaan untuk berinvestasi di bidang transisi energi hijau,” kata Gibran.

Gibran pun menyebut, transisi energi hijau memang tidak murah. Sebab, beberapa Perusahaan memang belum mencapai ekonomi softskill.

”Yang jelas adalah komitmen kita pasti akan meningkatkan bauran listrik pln yang hanya 20 persen ini harus ditingkatkan lagi ke depan,” ujar Gibran.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler