Rabu, 19 November 2025

Murianews, SoloMedia asing Al Jazeera kembali menyorot soal pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai peserta Pilpres 2024. Kali ini, Al Jazeera memuat berita tentang keraguan warga Solo pada Gibran sebagai Cawapres.

Artikel berjudul Scepticism as Gibran Rakabuming Raka runs for Indonesia’s vice presidency atau Skeptisisme saat Gibran Rakabuming Raka mencalonkan diri sebagai wakil presiden Indonesia itu dimuat 5 Februari 2024 lalu.

Di berita itu, disebutkan Gibran menjadi Wali Kota Solo hanya karena pengaruh ayahnya, yang kini masih menjabat Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.

Dalam pemberitaannya, Al Jazeera mewawancarai masyarakat Solo yang membandingkan kepemimpinan Jokowi saat menjadi Wali Kota Solo dengan Gibran.

Ada yang mengatakan Gibran tidak memiliki pengalaman untuk jabatan nasional. Mereka juga menyebut Gibran sangat berbeda dengan ayahnya, Jokowi.

Salah satu warga yang diwawancarai, Sarti, seorang tukang becak 67 tahun mengatakan ada perbedaan besar antara Gibran dan Jokowi saat memerintah Solo. Diketahui, Jokowi pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo selama dua periode.

”Dia benar-benar peduli dengan orang-orang yang sedang berjuang,” katanya memuji Jokowi.

Sarti menilai, sisi baik itu tak ditemukan dalam diri Gibran. Ia menyebut, Gibran tak pernah mengunjungi daerah miskin seperti ayahnya.

”Dia tidak pernah mengunjungi banyak bagian kota yang lebih miskin, seperti ayahnya dulu. Gibran memilih orang-orang yang ingin dia bantu. Dia tidak membantu semua orang. Dia tidak membantu semua penduduk Solo,” katanya.

Sikap skeptis lainnya yakni, soal pengalaman Gibran yang disebut belum cukup untuk mengikuti jejak ayahnya yang terkenal dengan kepemimpinan yang merakyat.

Usia 36 tahun dengan pengalaman yang relatif singkat sebagai Wali Kota Solo itu menjadi pertanyaan bagi publik. Diketahui, putra presiden Jokowi, Gibran Rakabuming maju sebagai cawapres bersama Prabowo Subianto. Penunjukkan Gibran itu cawapres masih menuai kontroversi.

Sebagaimana diketahui, pencalonan Gibran sebagai Cawapres tak lepas dari kontroversi terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90/PUU-XXI/2023.

Putusan ini dinilai membuka jalan bagi Gibran, yang saat itu belum berusia 40 tahun, untuk maju dalam pemilihan presiden.

Sebelumnya, Al Jazeera juga pernah menyorot Gibran. Di mana, Gibran yang dilabeli nepo baby atau bayi hasil nepotisme disebut mampu melawan stigma itu dalam Debat Pilpres 2024 yang kedua.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler