Rabu, 19 November 2025

Murianews, SurabayaLedakan Mako Brimob Surabaya, Polda Jatim menyebabkan 10 anggota polisi terluka. Itu diungkapkan Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto, Senin (4/2/2024).

Imam mengatakan, ada 15 anggota yang berada di dekat lokasi. Namun, dari jumlah tersebut, 10 orang mendapatkan luka ringan. Sedangkan lima orang lainnya dalam kondisi baik-baik saja.

Meski mendapatkan luka ringan, 10 orang anggota Polri ini dilarikan ke RS Bhayangkara. mereka harus mendapatkan perawatan akibat luka yang didapatkan.

”Dampak dari ledakan, korban anggota kita 10 luka ringan. Kenapa korban? karena dari gudang dekat dengan latihan. Anak buah ada 15 latihan olah tkp pasca ledakan, dan mereka berjarak 10 Meter dari lokasi,” jelasnya, seperti dikutip Murianews.com dari Suara.com.

Imam menjelaskan, 10 anggota yang mengalami luka ringan ini akibat terkena pecahan kaca. Saat ini mereka sudah ditangani RS Bhayangkara.

”Sekarang sudah ditangani RS Bhayangkara, diinapkan dan tak serius mudah-mudahan besok bisa kembali,” ungkap Imam.

Imam menyebut, ledakan yang terjadi merupakan low explosive atau berdaya ledak rendah. Itu ia sampaikan berdasarkan saksi mata yang mengatakan asap yang membumbung berwarna putih.

”Kategori low explosive karena banyak saksi mata setelah ada ledakan, efek asap putih membumbung, itu satu tanda dan ciri low explosive,” jelasnya.

Meski ada lima korban luka ringan, Imam memastikan tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. ”Saya pastikan sore hari ini tak ada (meninggal),” tandasnya.

Diketahui, gudang penyimpanan bahan peledan di Mako Brimob Surabaya, Jalan Gresik Nomor 39 Surabaya meledak, Senin (4/3/2024). Insiden itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.

Menurut Imam, pemicu ledakan dari bahan-bahan peledak yang ada di gudang seluas 2x3 Meter. Diduga penyebab ledakan tersebut dipicu suhu panas.

”Ledakan terjadi di gudang penyimpanan bahan peledak, terdiri dari beberapa barang temuan bondet, dipakai bolutan, yang rencana akan disposal dan digudang itu ada bahan seperti black powder 1 kg,” ujar Imam.

Komentar

Terpopuler