Kamis, 20 November 2025

Murianews, Lumajang – Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dikepung sejumlah bencana. Mulai dari banjir, banjir lahar dingin hingga tanah longsor, Kamis (18/4/2024).

Banjir yang terjadi menyebabkan Jembatan Kloposawit terputus. Jembatan penghubung antara Desa Tumpeng dan Desa Kloposawit Kecamatan Candipuro itu terputus akibat terjangan banjir lahar dingin.

Terjangan banjir juga membuat Jembatan Jurangmangu Desa Purwosono dan Jembatan Gantung Gondoruso di Kecamatan Pasirian putus. Pemerintah desa setempat telah menutup akses jembatan itu agar tak dilalui.

Tak hanya itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Semeru, amplitude maksimal getaran banjir mencapai level overscale atau di atas skala.

Terekam pada pukul 18.30 WIB, Kamis (18/4/2024), amplitudo mencapai 35 mm, naik menjadi 40 mm dalam waktu dua menit berikutnya, dan tetap tinggi pada 40 mm setelahnya.

”Besok kami akan menggelar rapat untuk menetapkan status tanggap darurat, dan segera membentuk satuan tugas komando. Saya meminta Pak Sekda untuk menjadi koordinator, melibatkan berbagai instansi seperti BPBD, Dishub, Dinas Sosial, Dinas PUTR, TNI-POLRI, untuk bergerak bersama dalam situasi darurat ini,” ungkap Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni (Yuyun) setelah meninjau lokasi terdampak pada Kamis malam, dikutip dari laman resmi Pemkab Lumajang.

Ia menambahkan, bahwa pihaknya telah membuka posko kegawatdaruratan di Kantor BPBD Lumajang dan akan mendirikan posko darurat di beberapa titik terdampak, termasuk Pronojiwo, Kebondeli, dan Jugosari.

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler