Kamis, 20 November 2025

Murianews, Oku TimurKecelakaan kereta api dengan bus penumpang terjadi di wilayah Way Tuba Martapura, Oku Timur, Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu (21/4/2024).

Insiden itu melibatkan Kereta Api Tanjung Karang menuju Kertapati dengan bus penumpang ”Putra Sulung”.  Kecelakaan terjadi di petak jalan Way Pisang (WAP) dan Martapura (MP) KM 193+7 sekitar pukul 14.00 WIB.

Peristiwa itu beredar di berbagai platform media sosial. Salah satunya di unggah akun Instagram bernama @andreli_48.

Sebelum kejadian warga sempat mendengar klakson kereta api yang cukup panjang. Atas kejadian ini penumpang terpental berhamburan akibat hantaman Kereta api,” tulis akun tersebut seperti dikutip Murianews.com, Senin (22/4/2024).

Melansir dari Antara, warga sempat mendengar suara dentuman keras dan bunyi klakson kereta api sekitar pukul 14.00 WIB, Minggu (21/4/2024).

Dalam keterangan resmi PT KAI Divisi Regional IV Tanjungkarang, kecelakaan itu menyebabkan 1 orang tewas dan 11 orang luka-luka.

Sebelumnya, dalam rilis yang beredar, kecelakaan tersebut menewaskan empat orang dan 15 orang luka-luka. Pihak PT KAI pun meminta maaf kesalahan data yang disampaikan.

”Kami mohon maaf atas kesalahan data yang diinformasikan pada siaran pers sebelumnya. Setelah kami konfirmasi ke RSUD yang menangani korban Lakalantas pada pukul 21.30 WIB, ada satu korban meninggal dan 11 orang luka-luka pada insiden tersebut,” kata Manajer Humas KAI Divre IV Tanjungkarang Azhar Zaki Assjari.

PT KAI menyayangkan kecelakaan tersebut terjadi. Dalam peristiwa itu, seluruh kru dan penumpang kereta api selamat. Para korban dari kecelakaan itu diketahui merupakan penumpang  bus ”Putra Sulung”.

Ia menjelaskan, perlintasan lokasi kejadian merupakan perlintasan yang telah dipasang palang pintu manual dan dijaga masyarakat sekitar secara swadaya.

Akiba kecelakaan itu, beberapa perjalanan kereta api yang melintasi rute tersebut sempat terganggu. Namun, sekitar pukul 15.24 WIB (21/4/2024), perjalanan kereta api sudah kembali normal.

Zaki menjelaskan, saat kejadian, masini telah membunyikan klakson sebanyak 35 kali secara berulang. Namun, bus tetap nekat melintasi perlintasan sehingga tabrakan pun tak terhindarkan.

”Masinis kami sudah mencoba menghentikan kereta api, namun dikarenakan jarak yang sudah dekat serta laju tonase kereta api, bus terseret sekitar 50 meter. Atas kejadian ini tentunya kami mengalami kerugian material yang mengakibatkan perjalanan KA Rajabasa yang akan menuju ertapati harus terlambat serta beberapa KA lainnya juga harus tertahan,” ungkap Zaki.

Atas kejadian itu, Zaki sangat menyayangkan masih ada pengguna jalan yang tidak berhenti dan menengok kanan dan kiri saat melintas di perlintasan KA.

Ia mengingatkan pengguna kendaraan maupun pejalan kaki yang hendak melewati perlintasan sebidang kereta api (KA) agar selalu berhati-hati dengan selalu berhenti dan menengok ke kanan dan kiri.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler