Padi Trisakti Dikembangkan Belitung, Bisa Panen 16 Ton Per Ha
Zulkifli Fahmi
Senin, 13 Mei 2024 20:42:00
Murianews, Belitung – Pemerintah Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung telah mengembangkan padi trisakti sebagai upaya swasembada beras.
Penjabat (Pj) Bupati Belitung, Yuspian mengatakan, benih trisakti merupakan benih unggulan yang dibudidayakan menggunakan Mikroba Google (Migo) dan tanpa pestisida kimia, sehingga hasilnya lebih sehat dikonsumsi masyarakat.
Padi varietas ini diklaim dapat dipanen lebih cepat, yakni hanya membutuhkan waktu 70 hari setelah penanaman. Varietas padi lainnya umumnya membutuhkan waktu 100 hari setelah penanaman.
Bukan varietas unggulan bila hanya cepat dipanen. Padi trisakti juga diklaim mampu menghasilkan panen hingga 16,5 ton per hektarenya. Sementara, produksi panen di Belitung saat ini hanya 4 ton per hektarenya.
”Teknik menanam padinya menggunakan teknologi terbaru yakni mikroba tidak menggunakan pupuk sehingga yang dihasilkan adalah padi organik,” ujarnya, dikutip dari Antara, Senin (13/5/2024).
Ia mengatakan, padi trisakti akan mulai diujicobakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung pada masa tanam waktu dekat ini.
Rencananya, pihaknya akan menggunakan lahan seluas lima hektare terlebih dahulu dalam uji coba atau piloting. Percobaan rencananya dilakukan persawahan Desa Perpat, Kecamatan Membalong.
Saat ini, pihaknya telah menyosialisasikan rencana pengembangan padi trisakti ini pada para petani di wilayah itu. Bila berhasil, pihaknya akan menerapkan padi trisakti di lahan pertanian Kabupaten Belitung secara menyeluruh.
Upaya itu dilakukan guna meningkatkan produktivitas padi petani dan swasembada beras bisa terwujud.
“Kami sudah sosialisasikan sejak awal dengan mengadakan pertemuan dengan petani kami mencoba untuk mendatangkan bibit sesegera mungkin petani dan penyuluh akan kami latih dengan baik seperti acara cara bertanam padi dengan mikroba dan kami akan lihat hasilnya seperti apa," katanya.
Ia berharap, upaya ini membuahkan hasil dalam mewujudkan rencana swasembada beras di daerah itu.
”Ini adalah sebagai rencana jangka panjang untuk mengatasi inflasi beras selain upaya jangka pendek yang bisa kami lakukan sekarang ini seperti mengatur ketersediaan dan suplai beras di tingkat distributor,” ujarnya.



