Pengawasan Takaran Elpiji 3 Kg Diperketat
Zulkifli Fahmi
Kamis, 30 Mei 2024 10:11:00
Murianews, Jakarta – PT Pertamina perketat pengawasan takaran isi tabung elpiji 3 kg. Itu dilakukan sebagai komitmen memberi pelayanan terbaik dan menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar tersebut.
Dalam hari terakhir, Tim Pertamina secara serentak melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) dan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Indonesia.
Di antaranya dilakukan di SPPBE PT Petro Gasindo Energy di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (28/5/2024) lalu. Dalam sidak itu, PT Pertamina fokus pada pengecekan takaran elpiji 3 kg.
Di hari yang sama, PT Pertamina juga menyidak para pengguna elpiji. Sasaran sidak kali ini yakni di hotel, restoran, dan kafe di Medan, Sumatera Utara.
Ini dilakukan untuk mengawasi penggunaan elpiji bersubsidi agar tepat sasaran. Hasilnya tidak ditemukan penggunaan elpiji 3 kg di tempat tersebut.
Pengecekan serupa juga dilakukan di SPBE dan SPBBE wilayah Sukabumi serta Cianjur, Jawa Barat, yakni SPBE PT Patra Trading, SPPBE PT Renata Putra Sentosa, dan SPPBE PT Chunur Company.
Pengukuran dilakukan pada 80 sampel tabung elpiji 3 kg untuk memastikan ukuran dan berat tabung sesuai. Berdasarkan hasil pengecekan itu seluruh sampel tabung memiliki berat tabung dan isi di atas 8 kg dan sesuai ketentuan.
Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo mengatakan, pengecekan itu dilakukan guna menjamin elpiji yang dipasarkan ke masyarakat terpenuhi secara kuantitas dan kualitasnya.
”Pertamina Patra Niaga akan terus meningkatkan sinergi bersama Kementerian ESDM dan Kementerian Perdagangan, tidak hanya dalam pengawasan, namun juga pemutakhiran sistem agar penyaluran LPG 3 kg berjalan dengan baik mulai pengisian di SPPBE hingga ke masyarakat,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Kamis (30/5/2024).
Ia menyatakan, pengawasan itu akan dilakukan secara berkala guna memastikan tera metrologi dalam kondisi aktif. Selain itu, pengawasan berkala untuk memastikan pengisian tabung gas di SPBE dan SPPBE yang dipasarkan ke masyarakat sesuai dengan takaran.
Selain itu, Pertamina juga mengantisipasi adanya residu atau sisa gas di dalam tabung elpiji yang memengaruhi jumlah pengisian ke tabung elpiji di masing-masing stasiun pengisian. Ini guna mencegah adanya kesalahan takaran yang dapat merugikan konsumen.
”Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa masyarakat menerima elpiji 3 kg sesuai dengan takaran. Elpiji merupakan kebutuhan mendasar masyarakat, sehingga Pertamina berkomitmen melayani masyarakat dengan baik,” katanya.
Murianews, Jakarta – PT Pertamina perketat pengawasan takaran isi tabung elpiji 3 kg. Itu dilakukan sebagai komitmen memberi pelayanan terbaik dan menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar tersebut.
Dalam hari terakhir, Tim Pertamina secara serentak melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) dan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Indonesia.
Di antaranya dilakukan di SPPBE PT Petro Gasindo Energy di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (28/5/2024) lalu. Dalam sidak itu, PT Pertamina fokus pada pengecekan takaran elpiji 3 kg.
Di hari yang sama, PT Pertamina juga menyidak para pengguna elpiji. Sasaran sidak kali ini yakni di hotel, restoran, dan kafe di Medan, Sumatera Utara.
Ini dilakukan untuk mengawasi penggunaan elpiji bersubsidi agar tepat sasaran. Hasilnya tidak ditemukan penggunaan elpiji 3 kg di tempat tersebut.
Pengecekan serupa juga dilakukan di SPBE dan SPBBE wilayah Sukabumi serta Cianjur, Jawa Barat, yakni SPBE PT Patra Trading, SPPBE PT Renata Putra Sentosa, dan SPPBE PT Chunur Company.
Pengukuran dilakukan pada 80 sampel tabung elpiji 3 kg untuk memastikan ukuran dan berat tabung sesuai. Berdasarkan hasil pengecekan itu seluruh sampel tabung memiliki berat tabung dan isi di atas 8 kg dan sesuai ketentuan.
Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo mengatakan, pengecekan itu dilakukan guna menjamin elpiji yang dipasarkan ke masyarakat terpenuhi secara kuantitas dan kualitasnya.
”Pertamina Patra Niaga akan terus meningkatkan sinergi bersama Kementerian ESDM dan Kementerian Perdagangan, tidak hanya dalam pengawasan, namun juga pemutakhiran sistem agar penyaluran LPG 3 kg berjalan dengan baik mulai pengisian di SPPBE hingga ke masyarakat,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Kamis (30/5/2024).
Ia menyatakan, pengawasan itu akan dilakukan secara berkala guna memastikan tera metrologi dalam kondisi aktif. Selain itu, pengawasan berkala untuk memastikan pengisian tabung gas di SPBE dan SPPBE yang dipasarkan ke masyarakat sesuai dengan takaran.
Selain itu, Pertamina juga mengantisipasi adanya residu atau sisa gas di dalam tabung elpiji yang memengaruhi jumlah pengisian ke tabung elpiji di masing-masing stasiun pengisian. Ini guna mencegah adanya kesalahan takaran yang dapat merugikan konsumen.
”Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa masyarakat menerima elpiji 3 kg sesuai dengan takaran. Elpiji merupakan kebutuhan mendasar masyarakat, sehingga Pertamina berkomitmen melayani masyarakat dengan baik,” katanya.