Minggu, 22 Juni 2025

Murianews, Ramallah – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya akan memasukkan Israel kedalam daftar hitam atau blacklist. Sebab, Israel telah membahayakan anak-anak di daerah konflik.

Keputusan itu disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Ia mengatakan, keputusan itu telah disampaikan pada atase pertahanan Israel di Amerika Serikat Mayor Jenderal Hidai Zilberman.

Menurut laporan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, Israel sebelumnya berupaya sekuat tenaga membujuk Guterres agar Israel tidak masuk dalam daftar hitam. Upaya itu pun akhirnya gagal. Laporan ini juga disiarkan Televisi Israel Channel 13.

Karena itu, Israel akan disebut dalam daftar hitam yang rencananya dirilis pekan depan sebagai laporan kepada anggota Dewan Keamanan PBB. Rencananya, laporan ini diumumkan 26 Juni 2024.

WAFA seperti dikutip dari Antara, menyebutkan Yedioth Ahronoth dan platform daringnya, Ynet pada bulan lalu melaporkan adanya kekhawatiran besar Israel terhadap keputusan tersebut. Itu menyusul sejumlah pernyataan keras Guterres atas Israel.

Sumber yang dikutip warta tersebut menyebut, Sekjen PBB tidak menyukai Israel dan tidak dapat dipengaruhi. Israel dengan masuknya negara tersebut dalam daftar hitam akan berimbas pada embargo senjata.

Salah satu konsekuensinya adalah, reputasi Israel akan rusak ketika laporan daftar hitam itu direspons komunitas internasional dan dikutip badan PBB.

Sebelum Israel, PBB juga pernah mencantumkan sejumlah negara dan organisasi ke dalam daftar hitam. Di antaranya yakni, Afghanistan, Mali, Myanmar, Somalia, Sudan, Yaman, dan Suriah, serta organisasi teroris seperti Al Qaida, ISIS, Al Shabaab, dan Boko Haram.

Laporan yang ditulis Perwakilan Khusus PBB untuk Anak dan Konflik Bersenjata Virginia Gamba tersebut akan merangkum peristiwa tahun 2023. Termasuk, dengan meningkatnya insiden korban jiwa anak akibat agresi Israel ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

Data itu berasal dari informasi dari organisasi PBB dan sumber lokal. Pencantuman suatu entitas dalam laporan itu akan berimbas pada munculnya laporan rinci terhadap entitas tersebut.

Dengan begitu, perwakilan khusus PBB akan membuat laporan spesifik terkait Israel yang akan mereka sampaikan kepada DK PBB.

Hanya saja, laporan itu tidak eksplisit menyebut Israel atau militer Israel. Namun, hanya menyebut ”pasukan keamanan Israel”.

Rancangan laporan daftar hitam yang diterima pihak Israel beberapa bulan lalu mencantumkan sejumlah pelanggaran yang telah dilakukannya di Jalur Gaza.

Di antaranya, seperti penggunaan bom di daerah berpenduduk, upaya merekrut anak-anak sebagai informan perang, dan memanfaatkan anak-anak sebagai tameng manusia.

Agresi Israel ke Jalur Gaza tak kunjung berhenti sejak 7 Oktober 2023. Di periode itu, sebanyak 36.654 warga Palestina, termasuk 15.500 anak-anak dan 10.300 wanita, terbunuh dan 83.309 lainnya cedera.

Meski demikian, jumlah tersebut kemungkinan besar bertambah karena ribuan korban lainnya masih terjebak reruntuhan bangunan dan belum dapat dievakuasi akibat ancaman serangan Israel.

Komentar

Terpopuler