Rabu, 19 November 2025

Murianews, KudusKamar barokah menjadi solusi bagi pasangan jemaah haji yang kebelet gituan. Meski pergi bersama, pasangan jemaah haji memang tak bisa sembarangan berhubungan intim.

Kamar barokah memang disediakan untuk pasangan jemaah haji yang sudah tak bisa menahan hasrat biologisnya ketika di Tanah Suci. Apalagi, hasrat itu telah tertahan lama karena larangan-larangan ketika berihram.

Setelah rangkaian ibadah haji selesai, hubungan suami istri yang semula haram menjadi halal. Walau sudah dibolehkan, untuk melakukannya tidaklah mudah.

Sebab, mereka tidak tidur berdua selama di pemondokan, melainkan dalam satu kamar digunakan lima sampai enam orang.

Kalau berpasangan pun, di dalam satu kamar bisa diisi tiga sampai empat pasangan suami istri, sehingga tidak ada privasi. Hal itu yang membuat sejumlah pasangan jemaah haji mencari-cari kamar barokah.

Kementerian Agama (Kemenag) sendiri telah menyediakan kamar barokah ini di hotel Kota Madinah. Itu diungkapkan Ahmad Hanafi, Kasi Perlindungan Jamaah Haji.

’’Memang tersedia, satu atau dua kamar di hotel saat jemaah di Madinah,’’ katanya seperti dilansir dari Republika.co.id, Senin (24/6/2024).

Keberadaan kamar barokah itu juga dibenarkan Kepala Sektor 1 Daerah Kerja Madinah, Suratman. Ia mengatakan kamar barokah itu menggunakan kamar yang kosong karena belum ditempati.

’’Kita ada kamar yang lebih karena belum ditempati,’’ kata Suratman.

Sejumlah pasangan jemaah haji Kabupaten Kudus juga memberanikan diri menjapri KH Ahmad Faiz (Gus Faiz), Petugas Haji Daerah (PHD) Pelayanan Ibadah dari KBIH Arwaniyyah, untuk minta petunjuk terkait kamar barokah.

Gus Faiz membenarkan ada beberapa pesan masuk melalui aplikasi WhatsApp terkait kamar barokah tersebut. Ia kemudian menjelaskan secara tertulis pada jemaah haji Kudus di WhatsApp Group Arwaniyyah.

Dalam keterangannya, Gus Faiz menjelaskan kamar barokah adalah kamar di mana jemaah haji pasutri melepaskan hasrat biologisnya setelah sekian lama tertahan karena larangan-larangan yang berlaku selama ihram haji.

Menurutnya, kebutuhan kamar barokah, bisa dimusyawarahkan dengan ketua rombongan (karom) dan ketua regu (karu) masing masing.

’’Alternatifnya, bisa dengan mengosongkan salah satu kamar untuk dijadikan sebagai kamar barokah,’’ tulis Gus Faiz.

Kepada Murianews, Gus Faiz mengatakan cara tersebut lebih efektif dan lebih efisien daripada jemaah haji harus mengeluarkan biaya ekstra untuk mencari kamar di hotel lain.

Cara yang disarankan Gus Faiz adalah mengosongkan salah satu kamar untuk dijadikan sebagai kamar barokah. Gus Faiz pun menyarankan penggunaan kamar barokah agar dijadwal dan ditata secara rapi demi kenyamanan kamar barokah.

’’Selamat bermusyawarah,’’ pungkas Gus Faiz.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler