Info Haji 2024
Segini Harga Sewa Kamar Barokah di Luar Pemondokan Haji

Zulkifli Fahmi
Senin, 24 Juni 2024 13:09:00

Murianews, Kudus – Setelah rangkaian ibadah haji selesai, sejumlah pasangan suami istri (pasutri) jemaah haji menanyakan kamar barokah.
Bahkan, sejumlah pasangan jemaah haji Kabupaten Kudus juga memberanikan diri menjapri KH Ahmad Faiz (Gus Faiz), Petugas Haji Daerah (PHD) Pelayanan Ibadah dari KBIH Arwaniyyah, untuk minta petunjuk terkait kamar barokah.
Kamar barokah sendiri merupakan kamar yang dapat digunakan pasutri jemaah haji melepaskan hasrat biologisnya setelah sekian lama tertahan karena larangan-larangan yang berlaku selama ihram haji.
Setelah rangkaian ibadah haji selesai, hubungan suami istri yang mulanya haram menjadi halal. Meski sudah dibolehkan, untuk melakukannya tidaklah mudah.
Sebab, mereka tidak tidur berdua selama di pemondokan, melainkan dalam satu kamar digunakan lima sampai enam orang.
Kalau berpasangan pun, di dalam satu kamar bisa diisi tiga sampai empat pasangan suami istri, sehingga tidak ada privasi. Hal itu yang membuat sejumlah pasangan jemaah haji mencari-cari kamar barokah.
Salah satu solusi yang diberikan petugas haji, adalah bermusyawarah dengan ketua rombongan atau ketua regunya masing-masing terkait kamar barokah.
’’Alternatifnya, bisa dengan mengosongkan salah satu kamar untuk dijadikan sebagai kamar barokah,’’ tulis KH Ahmad Faiz (Gus Faiz), Petugas Haji Daerah (PHD) Pelayanan Ibadah dari KBIH Arwaniyyah pada Murianews.com.
Kemenag RI sendiri memang menyediakan satu atau dua kamar yang kosong untuk dapat digunakan menjadi kamar barokah.
’’Kita siapkan kamar barokah, sepanjang tidak digunakan untuk kamar jemaah,’’ ucap Kepala Sektor 1 Daerah Kerja Madinah, Suratman, seperti dikutip dari Republika.co.id, Senin (24/6/2024).
Meski begitu, ada juga beberapa jemaah haji yang memilih hotel lain di luar pemondokan untuk mencari kamar barokah. Privasi menjadi alasan mereka mencari kamar barokah di tempat lain.
Terutama, merka yang berpengalaman akan mencari tempat sendiri untuk bermadu kasih dengan pasangannya. ’’Biasanya mencari hotel di luar pemondokan,’’ kata seorang mukimin asli Madura di Jeddah, Kurdi.
Menurutnya, ada banyak hotel yang menyewakan kamar secara sort time di Makkah maupun Madinah. Tarifnya juga terjangkau, tergantung lokasi dan fasilitasnya.
’’Kalau yang biasa sekitar 100 sampai 150 riyal,’’ ucap Kurdi.
Bila kurs per riyal Rp 4.500, maka pasutri jemaah haji cukup membayar sekitar Rp 450 ribu sampai Rp 700 ribu saja.
Hanya, lokasi hotel yang menyediakan kamar kosong cukup sulit selama musim haji. Sebab, kamar-kamar hotel, terutama yang dekat dengan Masjid Nabawi atau Masjidil Haram penuh terisi selama musim haji.
’’Paling sedikit jauh dari Harom,’’ ucap dia.