Kamis, 20 November 2025

Dan secara berurutan diikuti penyandang disabilitas, etnis tionghoa, Kristen, LGBTQ+.

Menariknya, ujaran kebencian yang tersebar di media sosial, justru lebih rendah dari komentar dan like yang diberikan pada unggahan tersebut.

’’Yang menarik meskipun dari Instagram jumlah postingan yang mereka miliki itu hanya 2.452 yang merupakan ujian kebencian tapi partisipasi masyarakat dengan teknik ujaran kebencian itu sangat tinggi, mencapai 457.000 komentar dan juga 8 juta like yang mereka berikan,’’ ujarnya.

Dari temuannya itu, Lucky berpendapat, media sosial memiliki tanggung jawab yang besar. Termasuk juga dalam membantu melawan ujaran kebencian.

Pertama yang melakukan identifikasi terhadap kelompok rendan dan melakukan kolaborasi dengan platform media sosial lainnya. Selanjutnya, melakukan pemeriksaan algoritma.

’’Jadi agar tidak mempromosikan konten hate speech dan yang dan yang terakhirnya adalah publikasi access API untuk jurnalis ahli dan perriset,’’ jelasnya.

Terkait terjadinya ujaran kebencian saat Pilkada, pihaknya merekomendasikan bagi pengurus pilkada.

Di mana, sudah tidak diragukan, siapapun memiliki pendapat yang berbeda untuk mencapai tujuan. Itu pun dapat meningkatkan atau memicu pertikaian antarsesama.

Lakukan Pemonitoran

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler