’’Saya harap klub Persijap Jepara mendapatkan sanksi dari PSSI,’’ katanya, Senin (2/11/2024).
Di kesempatan itu, ia mengimbau agar para suporter bola di Kudus tak terpancing dengan insiden itu. Sehingga, situasinya tidak semakin keruh.
’’Kami imbau teman-teman suporter untuk tidak melakukan aksi balasan. Cukup serahkan saja ke pihak kepolisian,’’ sambungnya.
Agus sangat menyayangkan atas terjadinya peristiwa tersebut, sebab Banaspati sudah pernah datang ke Kudus untuk menjalin perdamaian dan persaudaraan.
ia menyatakan peristiwa itu tidak bisa dibenarkan atas alasan apapun. Namun, dirinya tetap mendorong agar kronologinya diperjelas.
’’Tapi faktanya di media sosial ramai terus. Saya imbau terus teman-teman jangan sampai terprovokasi,’’ jelas dia.
Murianews, Kudus – Oknum suporter Persijap Jepara berbuat onar di Jalan Lingkar Selatan Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu (1/12/2024) malam.
Insiden itu terjadi usai pertandingan Persipa Pati vs Persijap dalam lanjutan Liga 2 2024/2025 di Stadion Joyokusumo Pati, Minggu (1/12/2024).
Berikut fakta-fakta kericuhan yang dilakukan oknum suporter Persijap di JLS Kudus sebagaimana dirangkum Murianews.com.
1. Satu Warga Jadi Korban
Seorang warga berinisial I (23) menjadi korban dalam kericuhan yang dilakukan oknum suporter Persijap Jepara di Jalan Lingkar Selatan Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.
Menurut informasi, korban mengalami luka cukup parah di bagian kepala, leher, dan dada. Kelompok suporter Persiku Kudus, SMM menggalang dana untuk membantu pengobatannya.
Kapolres Kudus, AKBP Ronni Bonic juga telah menjenguk korban luka-luka tersebut. Saat ini, korban dalam kondisi sadar dan sudah dirawat di rumahnya.
’’Tadi kami sudah menjenguk korban. Alhamdulillah, kondisinya sudah sadar. Jadi, informasi yang menyebutkan korban kritis atau meninggal dunia tidak benar,’’ ujar AKBP Ronni Bonic kepada Murianews.com, Senin (2/12/2024).
Rumah Warga dan Sekolah Rusak...
2. Rumah Warga dan Sekolah Dirusak
Total satu sekolah dan dua rumah warga. Namun, kemungkinan jumlah tersebut bertambah mengingat Pemdes setempat masih mendata lagi.
Data tersebut diungkapkan Kepala Desa Ngembal Kulon, Moh Khanafi. Sekolah yang menjadi sasaran perusakan yakni MI Bahrul Ulum.
Gerbang sekolah dan kaca-kaca jendela pecah akibat lemparan benda keras. Pihaknya pun langsung membersihkannya karena pagi harinya harus dipakai sekolah.
’’Kaca jendela pada pecah, kami langsung bersihkan malam tadi karena paginya sudah dipakai oleh anak-anak untuk sekolah,’’ ujarnya.
Khanafi juga menyatakan pihak desa masih menyisir lokasi untuk memastikan kerusakan lain yang mungkin belum terdata. Hingga saat ini, tercatat dua rumah warga mengalami kerusakan.
3. PT LIB Kecam Aksi Anarkisme Itu
PT LIB mengecam tindakan anarkis yang dilakukan oknum suporter Persijap Jepara usai melawat ke kandang Persipa Pati di Stadion Joyokusumo, Pati, Minggu (1/12/2024).
PT LIB menyebut tindakan itu tidak mencerminkan semangat sportivitas dan bertentangan dengan nilai-nilai fair play dalam sepak bola.
’’Sebagai operator kompetisi Pegadaian Liga 2 2024/25, LIB sangat menyayangkan terjadinya peristiwa ini. Tindakan kekerasan semacam ini tidak hanya merugikan nama baik klub dan kompetisi, tetapi juga merusak citra sepak bola Indonesia,’’ tulis PT LIB, seperti dikutip Senin (2/12/2024).
Polres Bakal Usut Tuntas...
4. Polres Kudus Usut Kasus Kericuhan Itu
Polres Kudus memastikan akan mengusut tuntas kasus pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh oknum suporter sepak bola di Jalan Lingkar Timur Kudus, Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Minggu (1/12/2024) malam.
Kapolres Kudus, AKBP Ronni Bonic mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban, I (23), warga Desa Ngembal Kulon. Pihaknya pun segera menindaklanjuti kasus itu.
’’Tadi malam, keluarga sudah kami arahkan untuk membuat laporan ke Polres Kudus. Segera kami usut tindakan ini,’’ ungkapnya kepada Murianews.com, Senin (2/12/2024).
Saat ini, Polres Kudus sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tersebut.
Penyelidikan mencakup pemeriksaan kondisi korban untuk memastikan tidak ada luka serius, serta pendalaman terhadap pelaku pengeroyokan.
’’Oknumnya belum ada yang ditangkap, kami masih dalami kasus ini,’’ terangnya.
Pernyataan SMM dan Banaspati...
5. Suporter Persiku Kudus Diimbau Tak Terprovokasi
Andi Mustofa, ketua Suporter Persiku Kudus, Suporter Macan Muria (SMM) menyayangkan tindakan kericuhan yang dilakukan oknum suporter Persijap Jepara di Kudus.
’’Saya harap klub Persijap Jepara mendapatkan sanksi dari PSSI,’’ katanya, Senin (2/11/2024).
Di kesempatan itu, ia mengimbau agar para suporter bola di Kudus tak terpancing dengan insiden itu. Sehingga, situasinya tidak semakin keruh.
’’Kami imbau teman-teman suporter untuk tidak melakukan aksi balasan. Cukup serahkan saja ke pihak kepolisian,’’ sambungnya.
6. Ketua Banaspati Jepara Menyayangkan Insiden Itu
Ketua DPP Banaspati Jepara Agus Supriyanto mengaku tak tahu persis awal mula kericuhan tersebut bisa terjadi. Dia baru tahu kalau ada kericuhan setelah melihat nyala kembang api.
Agus sangat menyayangkan atas terjadinya peristiwa tersebut, sebab Banaspati sudah pernah datang ke Kudus untuk menjalin perdamaian dan persaudaraan.
ia menyatakan peristiwa itu tidak bisa dibenarkan atas alasan apapun. Namun, dirinya tetap mendorong agar kronologinya diperjelas.
’’Tapi faktanya di media sosial ramai terus. Saya imbau terus teman-teman jangan sampai terprovokasi,’’ jelas dia.