Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pangkalpinang – Sebanyak 23,9 juta batang rokok ilegal dan 1100 liter minuman keras (miras) senilai total Rp 24 miliar dimusnahkan. Pemusnahan itu dilakukan di kantor Wilayah Bea Cukai Sumatera Bagian Timur (Sumbagtim).

Kepala Kanwil Bea Cukai Sumbagsel Agus Yulianto mengatakan, pemusnahan itu dilakukan guna mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam memberantas peredaran barang ilegal.

’’Pemusnahan hari ini adalah salah satu Asta Cita Presiden Prabowo, yaitu memberantas penyeludupan dan peredaran barang-barang ilegal,’’ katanya dikutip dari Antara, Selasa (17/12/2024).

Ia menjelaskan, rokok ilegal dan miras ilegal itu merupakan hasil penindakan sejak 2021 hingga 2024 yang dilakukan Bea Cukai Sumbagtim.

Barang-barang ilegal itu didapatkan di sejumlah wilayah kerjanya, yakni Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, dan Provinsi Kepuauan Bangka Belitung.
Pemusnahan dilakukan berdasarkan 202 Keputusan Barang yang Menjadi Milik Negara (BMMN) dari 552 penindakan yang dilakukan.

’’Hari ini pemusnahan dilakukan secara serentak di Palembang, Jambi dan Kota Pangkalpinang. Sedangkan untuk barang BMMN pada Bea Cukai Tanjungpandan Belitung telah dimusnahkan pada 4 Desember 2024,’’ katanya.

Filosifo Pengenaan Cukai...

Agenda itu dilakukan agar barang-barang ilegal itu tidak dapat kembali dikonsumsi masyarakat. Selain itu, pemusnahan itu juga bagian dari tujuan mendasar atau filosofi pengenaan cukai.

’’Filosofi pengenaan cukai bukanlah sebagai penerimaan negara melainkan untuk mengendalikan konsumsi dan pengawasan peredaran terhadap barang berbahaya yang mengganggu kesehatan masyarakat,’’ katanya.

Kepala Bea Cukai Pangkalpinang Mochammad Munif mengatakan pihaknya secara rutin melakukan operasi dengan target pasar hingga perusahaan jasa penitipan.

Operasi itu gencar dilakukan bekerja sama kepolisia, BNN, dan instansi pemerintah terkait lainnya.

’’Kita setiap bulan selalu rutin melakukan operasi pasar dan gempur rokok ilegal untuk memberantas penyeludupan dan peredaran rokok ilegal di daerah ini,’’ katanya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler