Rabu, 19 November 2025

Muhammad Aniq menambahkan Imam Ghozali melihat ada tiga karakteristik batasan dalam mengenal diri, yakni fitrah illahiah, tarbiyah, dan riyadhoh.

Fitrah illahiah bisa dilihat dari potensi yang dipengaruhi oleh leluhur. Istilah kekiniannya yakni gen.

”Biasanya ada potensi dari leluhur yang menurun atau ikut berpengaruh dari diri kita. Dengan mempelajarinya tentu kita bisa meningkatkan potensi tersebut,” ungkapnya.

Kemudian, tarbiyah merupakan proses transfer ilmu dari orang lain ke diri. Dengan menyadari hal itu maka bisa dipilah apakah pengetahuan yang dimiliki benar-benar intuitif ataupun titipan pengetahuan dari orang lain.

”Kemudian ada riyadhoh atau keinginan untuk menjadi. Seperti saat kita tiba-tiba menyadari kesalehan orang lain kemudian kita tiba-tiba memiliki keinginan untuk berupaya ikut mendekatkan diri pada Allah,” tambahnya.

Dia menyebut situasi pengetahuan manusia dipengaruhi ketiga karakteristik tersebut. Dengan melakukan sesuai kesadaran diri, maka manusia dapat menerobos dari batas ragawi menuju yang rohani.

Anis Sholeh Ba’asyin, penggagas Suluk Maleman mengatakan manusia berbeda dengan binatang. Hampir seluruh unsur pembentuk pengetahuan manusia tentang diri dan lingkungannya adalah hasil internalisasi dari luar.

”Hewan begitu dilahirkan secara tanpa perlu diajari sudah bisa membuat sangkarnya sendiri. Namun manusia harus melalui proses berlatih terus menerus untuk memahami dan menguasai sesuatu. Artinya, manusia dibentuk oleh pengetahuan dan pendidikannya,” ungkapnya.

Tombo Ati...

Komentar

Terpopuler