Sedangkan di Tangerang Selatan, 1.870 KK terdampak di 5 kecamatan. Hingga hari ini, Selasa (4/3/2025), sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan genangan belum surut.
BNPB mencatat genangan masih terlihat di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Pancoran Mas, dengan tinggi muka air 30-40 cm. Bencana banjir di wilayah itu berdampak pada 603 KK atau 398 jiwa.
Di samping itu, tercatat kerugian material dengan kategori terdampak pada rumah 86 unit, fasilitas pendidikan 1, fasilitas ibadah 1 dan jaringan pipa gas 1 titik.
Murianews, Jakarta – Puluhan ribu keluarga terdampak banjir Jabodetabek. Berdasarkan catatan BNPB, Selasa (4/3/2025) pukul 19.00 WIB, ada 37.058 KK yang terdampak.
Dari jumlah itu, mayoritas merupakan korban banjir Bekasi. Bahkan, di beberapa titik, banjir belum surut, hingga kini.
Itu diungkapkan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari. Dalam keterangannya warga terdampak banjir terbanyak tercatat ada di Kota Bekasi.
”Di wilayah Kota Bekasi, banjir menggenangi 25 kelurahan di 12 kecamatan. Masyarakat terdampak sebanyak 18.738 KK (61.233 jiwa),” ujarnya, seperti dikutip dari Detik.com.
Akibat bencana itu, sebanyak 47 KK atau 360 jiwa dari Kecamatan Bekasi Utara mengungsi sementara waktu ke musola Jumiatur Khair. Hingga Selasa (4/3/2025) sore, listrik di wilayah terdampak banjir masih padam.
Pemkot Bekasi sendiri telah menetapkan status kedaruratan menyikapi bencana hidrometeorologi di wilayahnya.
Sementara, perkembangan terkini di wilayah Kabupaten Bekasi hingga Selasa (4/3/2025), pukul 19.00 WIB, banjir di beberapa titik belum surut.
Saat ini, BPBD Kabupaten Bekasi masih mendata dan menangani lokasi terdampak. Banjir diketahui menggenangi 18 desa di sepuluh kecamatan.
Status Siaga Bencana...
Kesepuluh kecamatan itu, yakni Kecamatan Bojongmangu, Cikarang Utara, CIkarang Timur, Cikarang Pusat, Cibitung, Cibarusah, Serang Baru, Setu, Tambun Utara, dan Tambun Selatan. Total ada sekitar 13.704 KK atau 51.320 jiwa di sepuluh kecamatan itu yang terdampak banjir.
Pemkab Bekasi sendiri sudah menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi sejak 21 Oktober 2024 lalu. Status itu berlangsung hingga 31 Mei 2025.
Abdul Muhari mengatakan, saat ini personel BPBD yang dibantu sejumlah unsur terkait masih terus bersiaga melayani masyarakat terdampak bencana, seperti penyediaan makanan, pendataan dan evakuasi.
Sementara di wilayah Jakarta, banjir masih menggenangi beberapa kelurahan di Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Total warga terdampak, yakni sebanyak 770 KK atau 2.098 jiwa. Dari jumlah itu, sejumlah 313 KK atau 1.236 jiwa mengungsi.
Distribusi titik pengungsian berada di beberapa kelurahan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
BNPB juga memonitor banjir terjadi di Provinsi Banten, tepatnya di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Banjir masih belum surut di sejumlah titik.
”Banjir melanda 7 desa pada 7 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Sebanyak 1.373 KK atau 4.157 jiwa terdampak bencana ini. Petugas BPBD setempat masih melakukan pendataan dampak di lapangan,” katanya.
Banjir di Depok...
Sedangkan di Tangerang Selatan, 1.870 KK terdampak di 5 kecamatan. Hingga hari ini, Selasa (4/3/2025), sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan genangan belum surut.
Sementara di wilayah Kota Depok, banjir menyasar pada 15 kelurahan di 8 kecamatan. Kondisi terkini terpantau genangan air di sebagian besar wilayah sudah surut.
BNPB mencatat genangan masih terlihat di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Pancoran Mas, dengan tinggi muka air 30-40 cm. Bencana banjir di wilayah itu berdampak pada 603 KK atau 398 jiwa.
Di samping itu, tercatat kerugian material dengan kategori terdampak pada rumah 86 unit, fasilitas pendidikan 1, fasilitas ibadah 1 dan jaringan pipa gas 1 titik.