Pelaporan itu dilakukan kuasa hukum Ryan Gumay Lawfirm, Sabtu (22/3/2025) lalu. Konten video Willie Salim dinilai telah membuat citra Palembang rusak.
Pimpinan Ryan Gumay Lawfirm, Muhammad Gustryan mengatakan, banyak warga Palembang tak terima dengan konten masak yang dibuat Willie Salim di Benteng Kuto Besak Palembang, Sumatera Selatan.
”Kita gerak langsung melaporkan pengaduan masyarakat ke Polda Sumsel yang telah diterima dengan nomor laporan LAP-20250322-3F227 Sabtu (22/3/2025),” ucapnya, dikutip dari Detik.com, Senin (24/3/2025).
Ia mengatakan, laporan itu dilakukan untuk memberikan efek jera pada Willie. Tujuannya agar menjadi pembelajaran bagi konten kreator lain untuk tidak sembarangan membuat konten atau harus memperhatikan dampak sosial yang timbul.
”Kami melengkapi pengaduan dengan beberapa bukti yang sudah kami serahkan ke Subdit Cyber Crime Polda Sumsel yang juga telah direspon melalui akun Banpol Sumsel,” lanjutnya.
Langkah pelaporan ke polisi juga dilakukan konten kreator kuliner Palembang, Randoot. Ia dan DPP Gencar melaporkan ke Polda Sumsel untuk melaporkan Willie Salim.
Murianews, Palembang – Konten kreator Willie Salim resmi dilaporkan Polda Sumatera Selatan gergara konten video rendang 200 kg yang hilang di Palembang.
Pelaporan itu dilakukan kuasa hukum Ryan Gumay Lawfirm, Sabtu (22/3/2025) lalu. Konten video Willie Salim dinilai telah membuat citra Palembang rusak.
Pimpinan Ryan Gumay Lawfirm, Muhammad Gustryan mengatakan, banyak warga Palembang tak terima dengan konten masak yang dibuat Willie Salim di Benteng Kuto Besak Palembang, Sumatera Selatan.
”Kita gerak langsung melaporkan pengaduan masyarakat ke Polda Sumsel yang telah diterima dengan nomor laporan LAP-20250322-3F227 Sabtu (22/3/2025),” ucapnya, dikutip dari Detik.com, Senin (24/3/2025).
Ia mengatakan, laporan itu dilakukan untuk memberikan efek jera pada Willie. Tujuannya agar menjadi pembelajaran bagi konten kreator lain untuk tidak sembarangan membuat konten atau harus memperhatikan dampak sosial yang timbul.
”Kami melengkapi pengaduan dengan beberapa bukti yang sudah kami serahkan ke Subdit Cyber Crime Polda Sumsel yang juga telah direspon melalui akun Banpol Sumsel,” lanjutnya.
Langkah pelaporan ke polisi juga dilakukan konten kreator kuliner Palembang, Randoot. Ia dan DPP Gencar melaporkan ke Polda Sumsel untuk melaporkan Willie Salim.
Dilaporkan Banyak Pihak...
Pelaporan itu diungkapkan Rondoot di unggahan media sosialnya. Ia menyebut, konten Willie salim telah membuat gaduh di media sosial.
”Yang menghina Kota Palembang disamakan dengan Prindapan, Palembang rakus, Palembang tamak dan lainnya. Kami laporkan ke Polda Sumsel,” ujarnya.
Randoot pun berharap Kapolda Sumsel Irjen Andi Rian R Djajadi menindaklanjuti laporan tersebut dan menangani kasus itu sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
Ia menyebut, Willie telah memperburuk citra warga Palembang. Selain itu, Willie juga disebut sudah melukai hati warga Palembang dengan menggiring opini lewat konten rendang hilang.
”Kita boleh mencari views, kita boleh mencari adsense, kita boleh tenar, tapi yang sangat disayangkan tenar hanya untuk menjatuhkan Kota Palembang. Apalagi ini tragedi rendang Palembang hilang berarti hilang ada yang mencuri, giringan opini seperti ini yang membuat luka hati warga Kota Palembang,” paparnya.
Pelaporan juga dilakukan Selebgram Palembang Achmad Fuadi irawan. Ia menyebut sejumlah aktivis dan tokoh pemuda Palembang juga segera melaporkan Willie Salim ke polisi.
”Pada Senin tanggal 24 Maret 2025 kita akan melaporkan konten kreator bernama Willie Salim ke polisi. Sekaligus dialog dengan Kapolrestabes Palembang,” ujar Achmad di media sosial.
Sudah Minta Maaf...
Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Andi Rian R Djajadi sempat meminta warga yang merasa dirugikan atas konten Willie Salim untuk melapor ke polisi. Pihak kepolisian siap menindaklanjuti laporan tersebut.
Willie Salim sendiri sudah meminta maaf di media sosialnya. Bahkan, ia telah menemui Wali Kota Palembang Ratu Dewa untuk meminta maaf atas kontennya.