Saat ini, pihak Kemlu RI telah berkoordinasi dengan KBRI Yangon Myanmar dan KBRI Bangkok Thailand guna mengetahui kondisi WNI di kedua negara itu.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nurgraha mengatakan, berdasarkan komunikasi dengan komunitas Indonesia di sana, hingga kini belum ada informasi adanya korban WNI baik di Myanmar maupun Thailand.
Sejauh ini WNI di Mandalay, Myanmar yang terdampak cukup parah akibat gempa, telah melaporkan diri dalam kondisi baik. Adapun jumlah total WNI yang tercatat di Myanmar ada sekitar 250 orang.
Pihaknya juga belum mendapatkan laporan WNI di Thailan yang terdampak gempa. Saat ini, jumlah WNI yang menetap di Thailand tercatat ada 2.379 orang.
Murianews, Jakarta – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI masih belum mendapatkan informasi adanya warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa Myanmar dan Thailand, Jumat (28/3/2025).
Saat ini, pihak Kemlu RI telah berkoordinasi dengan KBRI Yangon Myanmar dan KBRI Bangkok Thailand guna mengetahui kondisi WNI di kedua negara itu.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nurgraha mengatakan, berdasarkan komunikasi dengan komunitas Indonesia di sana, hingga kini belum ada informasi adanya korban WNI baik di Myanmar maupun Thailand.
Ia mengatakan, KBRI Yangon tengau memantau dan berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas WNI guna melakukan identitikasi kemungkinan adanya warga Indonesia yang terdampak.
Sejauh ini WNI di Mandalay, Myanmar yang terdampak cukup parah akibat gempa, telah melaporkan diri dalam kondisi baik. Adapun jumlah total WNI yang tercatat di Myanmar ada sekitar 250 orang.
Pihaknya juga belum mendapatkan laporan WNI di Thailan yang terdampak gempa. Saat ini, jumlah WNI yang menetap di Thailand tercatat ada 2.379 orang.
”KBRI Yangon dan KBRI Bangkok terus mengimbau para WNI untuk tetap waspada atas gempa susulan dan segera menghubungi KBRI jika menghadapi keadaan darurat melalui hotline KBRI Yangon (+9595037055) dan KBRI Bangkok (+65929031103),” ucap dia dikutip dari Antara.
Sejumlah Insfrastruktur Rusak...
Diketahui, gempa berkekuatan magnitudo 7,7 dengan titik gempa berlokasi 13 km arah utara-barat laut Kota Sagaing mengguncang Myanmar sekitar pukul 13.00 waktu setempat.
Gempa dilaporkan terasa kuat hingga wilayah tengah dan utara Thailand, termasuk Bangkok. Berdasarkan pantauan media setempat, dilaporkan gempa telah merusak sejumlah infrastruktur di Mandalay.
Salah satunya, Old Sagaing Bridge yang runtuh sehingga memutus akses antara wilayah Mandalay dengan Sagaing. Otoritas Myanmar juga telah menyatakan status darurat bencana.
Sementara di Thailand, Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra telah menetapkan Bangkok sebagai zona darurat dan memerintahkan otoritas terkait untuk memobilisasi operasi tanggap bencana.