Itu diungkapkannya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Wilayah Eks Karisidenan Pati digelar di Pendapa Kabupaten Pati, Senin (21/42/2025). Musrenbang itu fokus membahas mengenai swasembada pangan.
Agenda itu dihadiri para Bupati di wilayah eks-Keresidenan Pati, yakni Bupati Pati Sudewo, Bupati Kudus Samani Intakoris, Bupati Jepara Witiarso Utomo, Bupati Rembang Harno dan Bupati Blora Arief Rohman.
Di kesempatan itu, Ahmad Luthfi mengatakan Musrembang itu guna menyelaraskan program provinsi dengan daerah, sehingga programnya bisa berkelanjutan dan berkesinambungan.
”Kenapa ini perlu agar kesinambungan pembangunan kita jelas. (Tahun) 2025 kemarin sudah kita clearkan RPJMD kita dengan seluruh bupati walikota. Masalah infrastruktur, dari mulai infratruktur pertanian atau infrastruktur jalan, baik itu sekolah, sumber daya manusia, kesehatan, dan lain sebagainya,” kata dia.
Luthfi menjelaskan, Musrembang kali ini fokus pada swasembada pangan di Jateng pada 2026 mendatang. Ia pun meminta kepala daerah untuk mewujudkan program itu.
”Tahun 2026 yang kita garap bagaimana bantu loncatan untuk swasembada pangan. Jadi bahasan yang sekarang ini nanti di tingkat kabupaten kota, nanti akan kita fokuskan swasembada pangan di 2026,” ujarnya.
Murianews, Pati – Produksi padi di Jawa Tengah diproyeksikan menembus angka 11 juta ton pada 2026 mendatang. Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mendorong para kepala daerah ikut mewujudkan itu.
Itu diungkapkannya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Wilayah Eks Karisidenan Pati digelar di Pendapa Kabupaten Pati, Senin (21/42/2025). Musrenbang itu fokus membahas mengenai swasembada pangan.
Agenda itu dihadiri para Bupati di wilayah eks-Keresidenan Pati, yakni Bupati Pati Sudewo, Bupati Kudus Samani Intakoris, Bupati Jepara Witiarso Utomo, Bupati Rembang Harno dan Bupati Blora Arief Rohman.
Di kesempatan itu, Ahmad Luthfi mengatakan Musrembang itu guna menyelaraskan program provinsi dengan daerah, sehingga programnya bisa berkelanjutan dan berkesinambungan.
”Kenapa ini perlu agar kesinambungan pembangunan kita jelas. (Tahun) 2025 kemarin sudah kita clearkan RPJMD kita dengan seluruh bupati walikota. Masalah infrastruktur, dari mulai infratruktur pertanian atau infrastruktur jalan, baik itu sekolah, sumber daya manusia, kesehatan, dan lain sebagainya,” kata dia.
Luthfi menjelaskan, Musrembang kali ini fokus pada swasembada pangan di Jateng pada 2026 mendatang. Ia pun meminta kepala daerah untuk mewujudkan program itu.
”Tahun 2026 yang kita garap bagaimana bantu loncatan untuk swasembada pangan. Jadi bahasan yang sekarang ini nanti di tingkat kabupaten kota, nanti akan kita fokuskan swasembada pangan di 2026,” ujarnya.
Belanja Masalah...
Menurutnya, ini baru belanja masalah awal. Yang lainnya nanti dibahas saat Musrembang di tingkat provinsi.
”Berbagai tokoh masyarakat kita undang, dipimpin forkopimdanya untuk menyampaikan problemnya di wilayah masing untuk 2026,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, produksi padi mencapai 11 juta ton pada 2026 merupakan target yang ditetapkan Pemerintah untuk wilayah Jateng.
”Kita sanggup karena kita sudah pertengahan tahun, atau 4 bulan, kita sudah 9 juta ton. Artinya dengan sisa waktu itu kita sanggup untuk mencapai target nasional,” terangnya.
Untuk mengejar target itu, pihaknya juga bakal melakukan sejumlah upaya. Salah satunya yakni menjaga lahan pertanian di Jateng agar tidak terkikis pembangunan.
”Upaya kita harus bareng-bareng. Terkait revatilasi lahan kita perketat, sidak jalur hijau yang semena-mena dijadikan bangunan, fasilitas terkait saluran entah sekunder primer kita perbaiki, kemudian memetakan daerah yang kering. Kita petakan biar kita bisa intervensi,” tandas dia.
Dukung Swasembada Pangan...
Sementara itu, Bupati Pati, Sudewo mengatakan pihaknya akan mendukung swasembada pangan. Apalagi swasembada pangan juga merupakan arahan dari pemerintah pusat.
”Ini untuk mendukung swasembada pangan. Intinya RPJMD di Kabupaten Pati akan diselaraskan dengan RPJMD Provinsi di Jateng dalam rangka mendukung program bapak Presiden RI. Mewujudkan pembangunan yang lebih bagus kedepan,” jelasnya.
Sudewo pun berharap swasembada pangan ini bisa segera terwujud. Dengan demikian akan berdampak positif terhadap masyarakat secara luas.
Editor: Zulkifli Fahmi