Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus meninggal, Senin (21/4/2025). Kabar duka itu tak hanya membuat umat Katolik dunia kehilangan.

Rakyat Palestina juga ikut berduka dan kehilangan. Mereka menyebut, Paus Fransiskus merupakan teman sejati yang setia mendukung Palestina.

Ungkapan duka itu disampaikan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pernyataan tertulis yang diunggah di akun X perwakilan Palestina untuk PBB @Palestine_UN, Senin (21/4/2025).

”Hari ini, Palestina kehilangan seorang teman setia bagi rakyat Palestina dan hak-hak mereka,” ucap Presiden Palestina Mahmoud Abbas, seperti dilihat Selasa (22/4/2025).

Rakyat Palestina memandang Paus Fransiskus sebagai sosok yang teguh membela nilai-nilai perdamaian, cinta, dan keimanan di seluruh dunia.

Ia menyebut, Paus Fransiskus telah menjadi seorang teman sejati bagi perdamaian dan keadilan.

Diketahui, Paus Fransiskus meninggal dalam usia 88 tahun setelah sakit berkepanjangan. Paus Fransiskus meninggal di kediamannya pukul 07.35 waktu Vatikan sebagaimana dilaporkan Vatican News.

Pemimpin Gereja Katolik itu sebelumnya harus dirawat di Rumah Sakit Gemelli pada 14 Februari 2025 akibat bronkitis yang dideritanya.

Pemakaman Disederhanakan... 

Pada 18 Februari, kondisinya makin memburuk dengan diagnosis pneumonia bilateral. Namun, setelah 38 hari dirawat, Paus Fransiskus akhirnya pulang ke kediamannya.

Sebelum meninggal, Paus Fransiskus dilaporkan menyetujui pembaruan buku liturgi untuk prosesi pemakaman kepausan. Dalam pembaruan itu, ia menginstruksikan agar pemakaman Paus disederhanakan.

Melansir dari Antara, Paus Fransiskus dikenal sebagai salah satu tokoh yang sangat vokal mendukung Palestina.

Ia dilaporkan terus mempertahankan komunikasi harian dengan Gereja Keluarga Kudus di Gaza yang menampung ratusan pengungsi Palestina di tengah rundungan agresi Israel.

Bahkan, dalam pernyataan berkat Urbi et Orbi terakhirnya di hadapan jemaat Katolik pada Minggu Paskah (20/4/2025), Paus terus teringat pada situasi genting di Gaza.

Kala itu, ia menyampaikan bahwa Tanah Suci masih dinodai oleh konflik dan menjadi lokasi terjadinya kekerasan tak berujung.

Ia pun prihatin dengan kondisi warga Palestina di Gaza dan masyarakat Nasrani di wilayah itu akibat agresi Israel.

Paus Fransiskus juga menyerukan supaya gencatan senjata segera terwujud di Jalur Gaza, semua sandera dibebaskan. Ia juga menyerukan agar bantuan kemanusiaan bisa masuk.

Komentar