Diketahui, Paus Fransiskus semasa memimpin Gereja Katolik Dunia telah membawa perubahan yang signifikan sebagai Uskup Roma. Keadilan sosial, isu lingkungan, gereja bahkan pengaruhnya pada upaya perdamaian dunia cukup besar.
Sebelum meninggal, Paus pertama dari Argentina itu mengecam agresi Israel di Gaza, Palestina. Ia pun menyebut dunia telah gagal mengatasi konflik berkepanjangan itu.
Kini, Gereja Katolik pun tengah mempersiapkan transisi untuk menentukan arahnya di masa mendatang. Dilansir dari Newsweek, Dewan Kardinal telah bersiap untuk berkumpul di Vatikan.
Mereka tak hanya akan menunjuk pengganti Paus Fransiskus, namun juga menentukan arah doktrin, transparansi, dan jangkauan Gereja Katolik pada umatnya.
Murianews, Jakarta – Paus Fransiskus meninggal Senin (21/4/2025). Gereja Katolik Dunia kini tengah mempersiapkan pengganti Paus Fransiskus.
Diketahui, Paus Fransiskus semasa memimpin Gereja Katolik Dunia telah membawa perubahan yang signifikan sebagai Uskup Roma. Keadilan sosial, isu lingkungan, gereja bahkan pengaruhnya pada upaya perdamaian dunia cukup besar.
Sebelum meninggal, Paus pertama dari Argentina itu mengecam agresi Israel di Gaza, Palestina. Ia pun menyebut dunia telah gagal mengatasi konflik berkepanjangan itu.
Kini, Gereja Katolik pun tengah mempersiapkan transisi untuk menentukan arahnya di masa mendatang. Dilansir dari Newsweek, Dewan Kardinal telah bersiap untuk berkumpul di Vatikan.
Mereka tak hanya akan menunjuk pengganti Paus Fransiskus, namun juga menentukan arah doktrin, transparansi, dan jangkauan Gereja Katolik pada umatnya.
Berikut beberapa kardinal yang ramai disebut-sebut menjadi calon pengganti Paus Fransiskus yang meninggal di usia 88 tahun.
Paling Pengalaman...
- Pietro Parolin
Pietro Parolin merupakan Kardinal asal Italia. Kardinal 70 tahun itu merupakan pejabat Vatikan paling berpengalaman.
Ia menjadi Menteri Luar Negeri Vatikan sejak 2013. Dalam perannya itu, Pietro Parolin telah memainkan peran utama di bidang diplomatik, termasuk negosiasi sensitif dengan pemerintah Cina dan Timur Tengah.
Parolin dipandang sebagai kandidat teologis moderat. Ia dianggap dapat memberikan stabilitas sambil tetap mempertahankan beberapa reformasi Paus Fransiskus.
Hubungannya yang erat dengan birokrasi Vatikan membuatnya menjadi pesaing kuat bagi mereka yang mendukung keberlanjutan.
- Angelo Scola
Sama dengan Pietro Parolin, Angelo Scola juga berasal dari Italia. Ia bahkan pernah masuk dalam kandidat paus di periode sebelumnya.
Pada pemilihan di konklaf 2013, Kardinal 82 tahun itu bahkan masuk di antara kandidat favorit sebelum akhirnya Paus Fransiskus dipilih.
Mantan Uskup Agung Milan itu memiliki akar teologis yang dalam dan menarik bagi mereka yang mendukung Gereja yang lebih tersentralisasi dan hierarkis.
Sikap tradisionalisnya menjadikannya kandidat kuat bagi mereka yang ingin menjauh dari reformasi Paus Fransiskus, tetapi usianya mungkin tidak menguntungkannya.
Asal Afrika...
- Peter Turkson
Kardinal asal Ghana ini merupakan tokok kenamaan di kalangan keadilan sosial Gereja. Peter Turkson merupakan mantan departemen yang mendorong pembangunan manusia integral.
Turkson yang berusia 76 tahun itu cukup gentol menyuarakan isu-isu perubahan iklim, kemiskinan, dan keadilan ekonomi.
Bila terpilih, ia akan menjadi paus Afrika pertam setelah beberapa abad sebelumnya. Paus Afrika terakhir dijabat Paus Gelasius yang mengemban amanah dari tahun 492 hingga 496 Masehi.
Lahir di Roma dari orang tua Afrika, Gelasius dikenal karena tulisan-tulisan teologisnya yang luas dan advokasi yang kuat untuk amal dan keadilan bagi kaum miskin.
- Peter Erd
Kardinal asal Hongaria yang berusia 72 tahun, Peter Erd menjadi kandidat konservatif terkemuka. Sebagai sarjana hukum kanon yang disegani, Erd telah menjadi pendukung kuat ajaran dan doktrin Katolik tradisional.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai kepala Dewan Konferensi Uskup Eropa dan telah menekankan ortodoksi teologis.
Bagi mereka yang ingin kembali ke konservatisme Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI, Erd akan mewakili perubahan besar dari pendekatan Paus Fransiskus.
Termuda...
- Luis Antonio Tagle
Luis Antonio Tagle merupakan kardinal asal Filipina yang masih berusia 67 tahun. Ia pun menjadi Kardinal termuda yang dianggap sebagai kandidat kuat untuk melanjutkan agenda progresif Paus Fransiskus.
Tagle merupakan seorang advokat untuk inklusi dan evangelisasi, memiliki pengalaman signifikan dalam memimpin Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa dan merupakan tokoh tepercaya dalam lingkaran dalam Paus Fransiskus.
Warisan Asia Tagle juga menjadikannya pilihan yang menarik, karena agama Katolik berkembang pesat di benua itu, khususnya di Filipina.