Karni percaya jodoh, rezeki, dan kematian sepenuhnya telah diatur Allah SWT. Meski tinggal hanya satu tahun lagi ia pensiun, Karni tetap bersyukur.
”Saya harus bersyukur meski hanya sekitar 1 tahun lagi pensiun. Sekali lagi terima kasih Pak Bupati Arief. Mohon maaf kalau selama ini saya ada salah,” tutur Karni.
Meski pensiun tahun depan, Kartni tak mempermasalahkannya. Ia bersyukur karena beberapa temannya justru tak bisa diangkat jadi PPPK.
”Ndak masalah. Saya sangat bersyukur, dan memang ini sudah diatur Tuhan bahwa saya diangkat menjadi pegawai disaat usia saya sudah 57 tahun lebih 4 bulan ini,” tandasnya.
”Terimakasih Pak Arief atas semuanya. Saya sangat bersyukur bisa diangkat menjadi tenaga PPPK. Mohon maaf kalau selama ini saya ada salah,” ungkap Karni.
Karni diketahui merupakan atlet dayung pada 1988 silam. Ia pernah meraih sejumlah prestasi yang mengharumkan nama Blora dan Indonesia.
Di antara prestasinya, yakni medali Perunggu di PON, tiga medali emas dan satu perak saat SEA Games 1996, serta tiga medali emas dan satu perak di Kejuaraan Dayung Dunia di Hongkong pada 1997.
Murianews, Blora – Setelah mengabdi sebagai tenaga honorer selama 27 tahun, Karni warga Desa Tempuran, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah akhirnya diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK).
Karni merupakan tenaga kebersihan di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Blora yang kini bertugas di Tirtonadi.
Sejak 1998 lalu, ia diangkat menjadi tenaga honorer di lingkungan Pemkab Blora. Setelah enam bulan bertugas di Setda Blora, ia kemudian ditugaskan di lingkungan Sayuran dekat dengan wisata kolam renang.
Tiga bulan kemudian, Karni bertugas di Taman Sarbini. Pada 2013, ia kemudian mendapat tugas menjadi tenaga kebersihan di Tirtonadi hingga saat ini.
Karni mengungkapkan, mulanya ia mendapatkan kesempatan menjadi pegawai pemerintah pada 2008 lalu. Hanya saja, saat itu ia belum memiliki ijazah, meski pun ditingkat SD.
Ia kemudian mengikuti pendidikan kesetaraan Paket A hingga akhirnya mendapatkan ijazah setara SD. Bermodalkan itu, ia kemudian mengikuti seleksi CPNS pada 2010.
Namun, ia gagal karena tak lolos dalam seleksi. Kesabarannya akhirnya membuahkan hasil kala Arief Rohman menjabat Bupati Blora.
Ia pun mendapat kesempatan mengikuti tes PPPK. Akhirnya, pada 2025, Karni diangkat menjadi PPPK. Meski saat ini ia hanya memiliki ijazah SD, Karni bersyukur.
Diatur Allah...
Karni percaya jodoh, rezeki, dan kematian sepenuhnya telah diatur Allah SWT. Meski tinggal hanya satu tahun lagi ia pensiun, Karni tetap bersyukur.
”Saya harus bersyukur meski hanya sekitar 1 tahun lagi pensiun. Sekali lagi terima kasih Pak Bupati Arief. Mohon maaf kalau selama ini saya ada salah,” tutur Karni.
Meski pensiun tahun depan, Kartni tak mempermasalahkannya. Ia bersyukur karena beberapa temannya justru tak bisa diangkat jadi PPPK.
”Ndak masalah. Saya sangat bersyukur, dan memang ini sudah diatur Tuhan bahwa saya diangkat menjadi pegawai disaat usia saya sudah 57 tahun lebih 4 bulan ini,” tandasnya.
Karni pun berterima kasih pada Bupati Blora Arief Rohman yang telah memperjuangkannya, hingga akhirnya bisa dilantik menjadi PPPK.
”Terimakasih Pak Arief atas semuanya. Saya sangat bersyukur bisa diangkat menjadi tenaga PPPK. Mohon maaf kalau selama ini saya ada salah,” ungkap Karni.
Karni diketahui merupakan atlet dayung pada 1988 silam. Ia pernah meraih sejumlah prestasi yang mengharumkan nama Blora dan Indonesia.
Di antara prestasinya, yakni medali Perunggu di PON, tiga medali emas dan satu perak saat SEA Games 1996, serta tiga medali emas dan satu perak di Kejuaraan Dayung Dunia di Hongkong pada 1997.