Sedangkan Dinkes Tasikmalaya telah melakukan penanganan terhadap 25 pelajar SD dan SMP yang diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan yang dibagikan dari sekolah.
Kepala SPPG Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq Tasikmalaya Michael Julius Tobing menyatakan semua prosedur penanganan bahan pangan telah dilakukan secara teliti sebelum diolah.
”Setiap komponen menu seperti tahu, ayam, beras, sayur, dan kentang, diperiksa kualitasnya secara menyeluruh sebelum diolah,” ucapnya.
Murianews, Jakarta – Kasus keracunan menu makanan Makan Bergizi Gratis (MBG) segera diusut tuntas. Badan Gizi Nasional (MBG) bakal mengevaluasi menyeluruh program tersebut.
Diketahui, sejumlah siswa di wilayah Bandung dan Tasikmalaya, Jawa Barat mengalami keracunan MBG. Meski sudah dipulangkan, kondisi mereka masih dipantau dinas kesehatan setempat.
Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan, pihaknya terus melakukan langkah cepat dan menyeluruh dalam menyelidiki penyebab keracunan MBG itu.
”Menyikapi munculnya kasus serupa di beberapa wilayah, kami menegaskan komitmen BGN untuk mengusut secara tuntas penyebabnya dan melakukan evaluasi menyeluruh guna mencegah kejadian serupa terulang,” kata Dadan dikutip dari Antara, Sabtu (3/5/2025).
Ia menekankan, pentingnya kolaborasi lintas pihak dalam proses penyediaan menu makanan MBG. Termasuk, melibatkan satuan pendidikan, ahli gizi, penyedia pangan, serta pengawasan mutu.
Proses penyediaan menu harus dimulai dari pemilihan bahan hingga pendistribusiannya. Semua proses tersebut harus memenuhi standar keamanan dan kelayakan konsumsi.
”Kami memastikan seluruh proses, baik pengolahan maupun distribusi telah sesuai dengan standar operasional. Namun investigasi mendalam tetap diperlukan untuk memastikan titik kritis masalah,” ujar dia.
Berdasarkan hasil uji awal yang dilakukan tim ahli gizi SPPG, menu makanan MBG yang dibagikan dalam kondisi baik sebelum dikirim ke penerima manfaat.
Sebelumnya...
Sebelumnya, Dinkes Kota Bandung melaporkan sebanyak 342 siswa SMP Negeri 35 Kota Bandung mengalami gejala keracunan makanan setelah menyantap MBG pada Selasa (29/4/2025).
Sedangkan Dinkes Tasikmalaya telah melakukan penanganan terhadap 25 pelajar SD dan SMP yang diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan yang dibagikan dari sekolah.
Kepala SPPG Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq Tasikmalaya Michael Julius Tobing menyatakan semua prosedur penanganan bahan pangan telah dilakukan secara teliti sebelum diolah.
”Setiap komponen menu seperti tahu, ayam, beras, sayur, dan kentang, diperiksa kualitasnya secara menyeluruh sebelum diolah,” ucapnya.
