”Jadi dengan melibatkan petugas medis, pelapor kami bawa ke Rumah Sakit Widodo untuk proses lebih lanjut. Pelapor punya inisiatif langsung ke Damkar karena sering melihat Damkar dalam menangani aduan masyarakat,” ungkap Purwanto.
Proses melepas paralon dari penis kakek Suroso itu tidak bisa dibilang gampang. Tim Damkar bersama tim medis di RS Widodo Ngawi butuh waktu hingga kurang lebih 1 jam sampai akhirnya cincin paralon itu terlepas.
Murianews, Ngawi – Seorang kakek di Ngawi, Jawa Timur terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Gara-garanya, kemaluannya kejepit paralon.
Kakek tersebut diketahui sengaja memasang cicin paralon di kemaluannya Minggu (11/5/2025). Alasannya, supaya kemaluannya tak bereaksi saat mendapat rangsangan dan mencegahnya berfantasi seksual.
Namun, apa yang dilakukannya justru membuat kemaluannya membengkak dan sulit buang air kecil. Kakek tersebut pun merasakan sakit luar biasa hingga akhirnya mendatangi Damkar Ngawi, Selasa (13/5/2025).
Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Damkar Ngawi, Purwanto mengatakan kedatangannya ke Kantor Damkar Ngawi untuk meminta bantuan melepaskan cincin paralon yang melingkar di penisnya.
”Beliau itu memasang paralon di alat kemaluannya itu 2 hari sebelum laporan minta bantuan melepaskan. Karena dia merasakan sakit yang luar biasa dan tidak bisa buang air kecil akhirnya dia berinisiatif datang ke kami,” katanya, seperti dikutip dari Detik.com, Kamis (15/5/2025).
Petugas Damkar Ngawi pun kaget ketika kakek itu menunjukkan kemaluannya. Kakek itu meminta bantuan melepaskan cincin paralon berdiameter 3/4 dim dengan panjang sekitar 3 sentimeter.
”Kakek itu datang merintih kesakitan dan membuat kaget kami semua. Kok bisa ’burungnya’ masuk ke lubang paralon yang kecil itu sampai kesakitan,” ujar Purwanto.
Tindakan Medis...
Melihat itu, petugas Damkar pun segera merujuk kakek tersebut ke Rumah Sakit Widodo. Pelepasan cincin pun dilakukan bersama petugas medis.
”Jadi dengan melibatkan petugas medis, pelapor kami bawa ke Rumah Sakit Widodo untuk proses lebih lanjut. Pelapor punya inisiatif langsung ke Damkar karena sering melihat Damkar dalam menangani aduan masyarakat,” ungkap Purwanto.
Proses melepas paralon dari penis kakek Suroso itu tidak bisa dibilang gampang. Tim Damkar bersama tim medis di RS Widodo Ngawi butuh waktu hingga kurang lebih 1 jam sampai akhirnya cincin paralon itu terlepas.
”Proses penanganan membutuhkan waktu hampir satu jam lamanya mulai pukul 04.30 WIB hingga 05.30 WIB,” ujarnya.