Jumat, 11 Juli 2025

Murianews, MojokertoAngka stunting di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur berhasil diturunkan dari 16,2 persen pada 2023 menjadi 15,4 persen pada 2024.

Wakil Bupati Mojokerto, M Rizal Oktavian mengatakan, pada 2026, angka stunting di Mojokerto ditargetkan turun menjadi 19 lokasi fokus (lokus), dengan pada 2025 ini, masih ada 25 lokus stunting.

Ia mengungkapkan, pola makan masih mendominasi penyebab utama stunting di Mojokerto dengan persentase 87 persen.

Kemudian disusul faktor lingkungan, seperti sanitasi dan paparan asap rokok sebesar 65 persen, dan pola asuh sebesar 45 persen.

”Jadi dari 1 kasus stunting ini bisa penyebabnya ada 2 faktor, jadi tidak hanya 1 penyebab saja,” terangnya, seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Jatim, Senin (16/6/2025).

Rizal menjelaskan, anggaran untuk penurunan stunting juga meningkat, selain dari APBD dan APBN, Pemkab Mojokerto juga memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non-fisik serta dukungan Corporate Social Responsibility (CSR).

”Dari pemetaan perangkat daerah mengaku stunting ada peningkatan jumlah anggaran dari tahun 2021-2024,” ujarnya.

Selain dari sisi anggaran, upaya penurunan stunting di Mojokerto juga berkat jalinan komitmen dengan beberapa pihak. Di antaranya yakni, adanya MoU dengan 18 Kepala KUA Kecamatan se-Kabupaten Mojokerto untuk pendampingan pada calon penganting.

Dua Aplikasi... 

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler