Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, pihaknya mencatat sebanyak 609 Kepala Keluarga atau 2.011 jiwa mengungsi.
Berdasarkan laporan yang ia terima, peristiwa gempa itu menyebabkan 14 rumah rusak berat dan 21 rumah rusak ringan. Gempat juga menyebabkan empat warga mengalami luka ringan. Mereka saat ini masih dalam perawatan.
Selain merusak rumah, gempa juga membuat sebuah fasilitas pendidikan dan ibadah mengalami rusak ringan. Bangunan-bangunan itu masing-masing di Desa Tokilo dan Tindoli, Kecamatan Pamona Tenggara, serta Desa Pendolo, Kecamatan Pamona Selatan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya melaporkan gempa utama terjadi Kamis (24/7) pukul 20.06 WIB dengan pusat gempa di darat wilayah Poso pada kedalaman 10 kilometer, tepatnya di koordinat 2,01 derajat Lintang Selatan (LS) dan 120,78 derajat Bujur Timur.
Hasil analisis BMKG menyatakan gempa tergolong dangkal dan dipicu oleh aktivitas sesar aktif di zona Sesar Poso, dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Murianews, Poso – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7/2025) malam menyebabkan ribuan warga setempat mengungsi.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, pihaknya mencatat sebanyak 609 Kepala Keluarga atau 2.011 jiwa mengungsi.
Berdasarkan laporan yang ia terima, peristiwa gempa itu menyebabkan 14 rumah rusak berat dan 21 rumah rusak ringan. Gempat juga menyebabkan empat warga mengalami luka ringan. Mereka saat ini masih dalam perawatan.
Selain merusak rumah, gempa juga membuat sebuah fasilitas pendidikan dan ibadah mengalami rusak ringan. Bangunan-bangunan itu masing-masing di Desa Tokilo dan Tindoli, Kecamatan Pamona Tenggara, serta Desa Pendolo, Kecamatan Pamona Selatan.
”Proses pendataan masih dilangsungkan,” katanya seperti dikutip dari Antara, Jumat (25/7/2025).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya melaporkan gempa utama terjadi Kamis (24/7) pukul 20.06 WIB dengan pusat gempa di darat wilayah Poso pada kedalaman 10 kilometer, tepatnya di koordinat 2,01 derajat Lintang Selatan (LS) dan 120,78 derajat Bujur Timur.
Hasil analisis BMKG menyatakan gempa tergolong dangkal dan dipicu oleh aktivitas sesar aktif di zona Sesar Poso, dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Gempa Susulan...
Sedikitnya ada sebanyak 11 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,5 magnitudo dan terkecil 2,4 magnitudo setelah gempa utama.
Dampak guncangan gempa dirasakan cukup kuat di beberapa wilayah. Di Poso, Kolonodale, dan Mangkutana, tercatat skala intensitas IV–V MMI atau dirasakan oleh hampir seluruh penduduk.
Di Palopo, Toraja, Mappadeceng, dan Bungku skala intensitas mencapai III–IV MMI, sementara di Palu tercatat II–III MMI.
BMKG memastikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat.