”Ini menjadi bagian dari hak asasi manusia (HAM), sebagai bentuk kebebasan dalam menyampaikan aspirasi dan kegelisahan masyarakat. Seharusnya ini menjadi bahan introspeksi buat pemerintah, bahwa ada persoalan serius yang membuat masyarakat menyampaikan protes dalam 'diam', dalam bentuk sosial kultur,” sambungnya.
Terkait anggapan pengibaran bendera One Piece jelang HUT ke-80 RI sebagai tindakan makar, Anderas tak setuju. Menurutnya, itu lebih merupakan bentuk ekspresi masyarakat terhadap kondisi sosial-politik saat ini.
”Terlalu berlebih-lebihan kalau menganggap bendera One Piece sebagai tindakan makar,” ujar Andreas.
Murianews, Bogor – Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat bakal menegur warga yang nekat memasang bendera One Piece jelang HUT ke-80 RI. Tak hanya itu, bendera One Piece yang dipasang akan langsung dicopot.
Itu diungkapkan Sekda Bogor Ajat Rochmat Jatnika, Selasa (5/8/2025) saat menanggapi munculnya fenomena pengibaran bendera One Piece.
”Eta (itu) pasti, nggak boleh kecolongan. Langsung copot dan tegur,” katanya, seperti dikutip dari Detik.com.
Saat ini, pihaknya telah menyebarkan imbauan agar masyarakat maupun instansi pemerintahan untuk memasang bendera merah putih.
Imbauan itu disampaikan dalam surat edaran yang diterbitkan Pemkab Bogor agar perusahaan swasta, kendaraan umum, dan kendaraan angkutan barang memasang bendera merah putih sepanjang Agustus 2025.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi XIII DPR Andreas Hugo Pareira berpendapat fenomena pengibaran bendera One Piece jelang HUT ke-80 RI merupakan bentuk ekspresi dan kebebasan sipil yang dijamin konstitusi.
Ia menilai, pemerintah mestinya menjadikan fenomena pengibaran bendera One Piece sebagai bahan introspeksi.
Bagian HAM...
”Ini menjadi bagian dari hak asasi manusia (HAM), sebagai bentuk kebebasan dalam menyampaikan aspirasi dan kegelisahan masyarakat. Seharusnya ini menjadi bahan introspeksi buat pemerintah, bahwa ada persoalan serius yang membuat masyarakat menyampaikan protes dalam 'diam', dalam bentuk sosial kultur,” sambungnya.
Terkait anggapan pengibaran bendera One Piece jelang HUT ke-80 RI sebagai tindakan makar, Anderas tak setuju. Menurutnya, itu lebih merupakan bentuk ekspresi masyarakat terhadap kondisi sosial-politik saat ini.
”Terlalu berlebih-lebihan kalau menganggap bendera One Piece sebagai tindakan makar,” ujar Andreas.